Kerap Beri Teror dan Makan Ternak Warga, Dua Ular Sanca Diamankan Tim Rescue Animal Lubuklinggau

Petugas saat melakukan evakuasi terhadap ular sanca yang berada di pemukiman warga/ist.
Petugas saat melakukan evakuasi terhadap ular sanca yang berada di pemukiman warga/ist.

Warga Kota Lubuklinggau dapat bernapas lega. Sebab, dua ekor ular sanca dengan ukuran 3 meter yang sering memakan hewan ternak warga berhasil diamankan Tim Rescue Animal Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana Kota Lubuklinggau, Senin (26/12/2022).


Penangkapan dua hewan itu dilakukan di dua tempat berbeda, pertama ditangkap dari dalam rumah seorang warga di Kelurahan Taba Koji, Kecamatan Lubuklinggau Timur I sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Kemudian yang kedua ditangkap didalam kandang ayam milik warga di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Lubuklinggau Barat I sekitar pukul 07.00 WIB.

Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana Kota Lubuklinggau, Suryo Amrinata Kusuma menjelaskan evakuasi kedua ular tersebut setelah pihaknya mendapatkan laporan warga. Lantas langsung ditindaklanjuti dengan turun langsung ke lapangan. 

Awalnya, petugas rescue animal mendapat laporan warga bahwa di Kelurahan Taba Koji terdapat seekor ular yang berada di bawah lemari dalam rumah. Dan proses evakuasi ular sanca tersebut tidak berlangsung lama, petugas berhasil menangkapnya hidup-hidup dengan menggunakan alat penjepit. 

"Pemilik rumah melapor ke kita, dia melihat di bawah lemari kamar dalam rumahnya ada buntut ular. Alhamdulillah evakuasi berjalan lancar, ular yang ditangkap panjangnya sekitar 2,5 meter," kata Suryo.

Selanjutnya laporan kedua yakni petugas mendapat laporan dari warga adanya seekor ular masuk ke dalam kandang ayam di belakang rumah warga di Kelurahan Sukajadi. Keberadaan ular sanca tersebut telah meresahkan warga sekitar. Sebab sejumlah ayam peliharaan warga banyak yang hilang diduga telah dimangsa hewan reptil itu.

"Kalau yang ini ukurannya lumayan besar dan panjangnya sekitar 3 meter," ujarnya.

Lebih lanjut, Suryo mengatakan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk rajin membersihkan pekarangan rumah, termasuk pada bagian belakang. Sebab kalau kondisi pekarangan rumah banyak ilalang dan terdapat barang rongsokan, dikhawatirkan akan menjadi tempat sarang ular.

Selain itu kemunculan ular di pemukiman warga menurut Suryo juga karena faktor makanan seperti tikus sudah mulai berkurang. Sehingga ular memilih mencari makan dengan keluar dari sarangnya. 

"Harapan kita dengan masyarakat bila menemukan ular jangan dibunuh, langsung hubungi ke kami dan akan kita tangkap serta dilepaskan ke habitatnya," pungkasnya.