Wawako Sebut Data Stunting Kota Palembang Tak Sesuai Realita Lapangan

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda saat mengunjungi balita penderita stunting di Kota Palembang. (humaidy kenedy/rmolsumsel.id)
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda saat mengunjungi balita penderita stunting di Kota Palembang. (humaidy kenedy/rmolsumsel.id)

Data balita penderita stunting di Kota Palembang perlu mendapat pembaharuan. Pasalnya, data yang ada, dipandang tak sesuai dengan realita di lapangan.


Hal ini diungkapkan Wakil Walikota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda saat mengunjungi balita stunting, Rabu (6/4).

Finda, sapaan akrabnya menyebut jumlah balita penderita stunting di Kota Palembang kurang lebih 1.000 balita.

“Secara keseluruhan ada 1.000, namun kami yakin tidak menggambarkan seperti situasi di lapangan, karena itu update lama yang mana banyak balita stunting sudah mulai sembuh,” katanya.

Menurut Finda, jumlah penderita stunting di Kota Palembang harusnya jauh di bawah angka 1.000. Sebab, beberapa penderita stunting sudah mulai mengalami perubahan ke arah normal atau sembuh.

Dari dua balita penderita stunting yang dikunjungi Finda, semuanya sudah menunjukan perilaku normal tanpa adanya gejala stunting lagi serta pertumbuhan yang sudah sesuai dengan usia sang balita. “Angka 1.000 tersebut ternyata data dari Agustus 2021 yang lalu,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Finda mengintruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Palembang segera bekerjasama dengan setiap Puskesmas untuk mengupdate data terbaru terkait jumlah stunting.

“Harus update terus, jadi bisa kita pantau perkembangan di lapangan,” terangnya.

Finda yang juga Ketua Penanggulangan Stunting Kota Palembang tersebut optimis bahwa di tahun 2023 mendatang, Kota Palembang bisa mewujudkan sebagai kota dengan zero stunting atau tidak ditemukan lagi kasus balita terkena stunting.