Fitrianti Agustinda Jadi Balon Walikota Pertama Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai Golkar

Mantan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, merupakan sosok pertama Bakal Calon (Balon) Walikota pertama, yang mengembalikan berkas pendaftaran Balon Walikota dan Wakil Walikota di Partai Golkar/ist
Mantan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, merupakan sosok pertama Bakal Calon (Balon) Walikota pertama, yang mengembalikan berkas pendaftaran Balon Walikota dan Wakil Walikota di Partai Golkar/ist

Mantan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, merupakan sosok pertama Bakal Calon (Balon) Walikota pertama yang mengembalikan berkas pendaftaran Balon Walikota dan Wakil Walikota di Partai Golkar.


Pengembalian dan kelengkapan berkas persyaratan diwakili tim kuasa Misnan Hartono didampingi tim relawan lainnya, Jumat (19/4) sore di kantor DPD Partai Golkar Palembang Jalan Aerobik, Kampus,Palembang.

"Hari ini kita menyerahkan berkas pendaftaran balon Walikota Palembang, karena sesuai jadwal pada 15 sampai 19 April. Ini wujud keseriusan ibu Fitri untuk maju di Pilkada Palembang," kata Ketua tim Misnan Hartono.

Dijelaskan Misnan, dari penyerahan berkas kelengkapan yang ada pihaknya bersyukur masih diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan untuk kekurangan, meskipun dalam keterangan tim Penjaringan berkas yang diserahkan hampir memenuhi syarat apa yang diinginkan Golkar.

Pihaknya berharap kedepan partai Golkar bisa memberikan dukungan kepada Fitri, mengingat partai Golkar adalah partai besar dan sangat teruji selama ini, serta memiliki hubungan yang baik.

"Bagi kami Golkar masih keluarga besar ibarat sepupuh, karena Ketum NasDem awalnya berasal dari Golkar. Nah, Golkar ini memilih balon wako dan Wawako tidak sembarang memilih, kalau dulu konvensi tapi sekarang penjaringan dan lewat survei. Mudah- mudahaan ibu Fitri mendapat survei yang tinggi disenangi dan disukai masyarakat, mengingat survei selama ini cukup tinggi dengan pengalaman sebagai Wawako Palembang, " tandasnya.

Sementara Ketua Tim Penjaringan Balon Walikota dan Wakil Walikota dari Partai Golkar Palembang Rubi Indiarta menerangkan, jika sesuai jadwal penjaringan yang dimulai dari 15 sampai 19 April, pertama yang menyelesaikan pemberkasan adalah Fitrianti Agustinda.

"Tim penjaringan memberikan waktu perbaikan berkas jika ada kurang, maka berprosesnya saat Survei yang dimulai 22 April nanti. Pastinya bukti keseriusan Balon, siapa yang mengembalikan berkas dan menyelesaikan administrasi. Mudah- mudahan survi ini bisa untuk jadi rekomendasi DPP melalui tim 9," katanya.

Disisi lain Rubi memastikan, proses rekomendasi dari Partai Golkar gratis tidak ada uang sepeser pun untuk survei kedepan.

"Tinggal kandidat melakukan kerja-kerja politik yang disenangi masyarakat, sehingga hasil survei cukup memadai dan lobi tingkat atas, " katanya.

Dilanjutkan Rubi, dari proses Penjaringan saat ini terdapat 9 balon Walikota dan 2 Wakil Walikota yang mengambil formulir pendaftaran di Partai Golkar Palembang.

Sembilan balon Walikota itu, Fitrianti Agustinda, Basyaruddin, Syafran Syatofi, Andi Asmara, Yudha Pratomo, Akbar Alfaro, Firmansyah, dan Ketua DPD Golkar Palembang M Hidayat.

Disinggung apakah Pj Walikota Palembang Ratu Dewa sudah mengambil fomulir pendaftaran, Rubi menerangkan hingga saat ini belum ada meskin namanya masuk dalam rekomendasi untuk penugasan dari DPP Golkar. Namun, pihaknya masih akan menunggu hingga batas akhir yaitu pukul 00.01 Wib. "Saat ini masih menunggu, karena kami membuka sampai pukul 00.01Wib," jelasnya.

Ditanya kalau tidak mengambil dan mengembalikan pada batas akhir tersebut, apakah kedepan tidak akan diberikan rekomendasi yang bersangkutan, Rubi menegaskan jika pihaknya melaksanakan sesuai Juklak dan Juknis yang ada.

"Juklaknya seperti itu, partai Golkar sudah melakukan proses ini, kembali lagi kami bertugas sesuai Juklak dan Juknis yang ada di AD ART Partai Golkar, " tegasnya.

Soal arah dukungan Partai Golkar kedepan, Rubi memastikan Partai Golkar ingin menjadi Partai pemenang Pilkada.

"Yang pasti, partai Golkar ini partai yang demokratis, artinya seluruh keputusan sudah diputuskan sesuai aturan dan DPP. Tidak ada kader atau non kader, siapa yang memenuhi syarat dan hasil survei bagus akan diusung, karena Golkar mau jadi partai pemenang, " kata  Rubi.