Usaha Macet Terdampak Covid-19, Rasito pun Ambil Jalan Pintas

Frustasi karena bisnisnya terdampak Pandemi Covid-19, Rasito (31) akhirnya memilih jalan pintas. Pandemi virus corona yang membuat sepinya order sewa pelaminan miliknya, warga Dusun 7, Desa Ujanmas, Baru Kecamatan Ujanmas, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan seutas tali, Sabtu (15/8/2020).


Peristiwa yang terjadi di rumah kontrakan sekaligus salon, yang beralamat di Dusun 10 Desa Ujanmas Lama Kecamatan Ujanmas, pertamakali diketahui oleh sahabatnya Elhamsyah alias Sandra (31).

Sandra menerangkan, teman seprofesinya tersebut sempat mengeluhkan sepinya orderan atau pesanan sewa pelaminan semenjak wabah Covid 19 ini.

Berdasarkan Informasi dihimpun dari saksi mata yakni Sandra pemilik salon mengatakan, pada pukul 18.30 WIB korban Rasito ditinggalkan pergi oleh saksi Sandra ke tempat kerja periasan pelaminan di Desa Ujan Mas Baru yaitu di tempat Suhardi.

Namun Sekira pukul 21.20 WIB saksi Sandra pulang ke kontrakan yang tak lain tempat kost sekaligus salon kecantikan miliknya. Ia melihat pintu terkunci dari dalam.

“Melihat kondisi ini, saya membuka pintu dari jendela ,dan melihat korban telah tergantung di dalam kamar. Melihat hal ini saya berteriak dan meminta pertolongan pada tetangga untuk menurunkannya,"ungkap Sandra.

Dijelaskan Sandra, mereka berdua sering berbincang masalah sepinya orderan sejak Covid 19 ini. Rasito mengeluh dengan sepinya pesanan mereka tidak ada penghasilan sehingga untuk biaya hidup saja susah.

Mendengar adanya jeritan dari saksi Sandra, akhirnya datanglah tetangga di sebelah rumah korban yaitu Rianto (51 ) menuju sumber suara minta tolong.

“Melihat ada korban tergantung dan tetangga yang sedang panik akhirnya saya secara sepontan membantu memotong tali korban yang sedang tergantung dengan silet yang ada di meja lemari hias. Dan selanjutnya kami berdua menurunkan korban dengan merebahkan korban ke lantai , sebelum adanya aparat Kepolisian hadir untuk melakukan indentifikasi,"ujar Rianto.

Sementara itu Kapolres Muara Enim AKBP Donni Eka Syahputra melalui Kapolsek Gunung Megang AKP Herly Setiawan mengungkapkan, kematian korban murni akibat bunuh diri dengan motif himpitan ekonomi.

"Korban nekat mengakhiri hidupnya motifnya adalah ekonomi dan murni bunuh diri. Hal ini kita dapat dari keterangan para saksi termasuk saudara kandung korban Ita Ariani Binti Syersat, yang merupakan kakak kandung korban. Ita menerangkan bahwa lebih kurang tiga hari sebelum kejadian korban pernah mengeluh kepadanya bahwa korban mengalami himpitan ekonomi, tidak ada order memasang pelaminan dampak pandemi covid-19,"terang Kapolsek Gunung Megang Herly seraya menambahkan bahwa korban tewas akibat jeratan tali nylon yang ia gunakan untuk gantung diri.

“Hasil dari keterangan medis menerangkan saat mendatangi lokasi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, terdapat jeratan tali nilon di leher, terdapat sperma di dalam celana dalam, lidah tergigit, anus keluar kotoran, mata menjelit dan tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban yang mana hasil pemeriksaan luar terhadap korban oleh pihak Puskesmas Ujanmas dan dapat disimpulkan korban meninggal murni bunuh diri,"pungkasnya.[ida]