Harga kopi yang mengalami lonjakan drastis di tahun 2024 membuat pesona kopi di kota Pagar Alam, Sumatera Selatan menjadi primadona.
- Pasokan Seret, Harga Kopi Dunia Melonjak Tajam
- Harga Kopi Tembus Rp73 Ribu, Petani di Pagar Alam Sumringah
- Jelang Tahun Baru, Harga Kopi di Semendo Darat Ulu Alami Penurunan
Baca Juga
Kenaikan harga kopi yang mencapai Rp 70.000 per kilogram di tahun tersebut, menjadikan petani semakin genjar untuk dapat menghasilkan biji kopi terbaik.Terlebih lagi ekspor kopi Sumatera Selatan di tahun 2025 kini telah dibuka untuk memenuhi pasar global.
Peri Partriansyah (51), salah seorang petani kopi di kota Pagar Alam berharap pada tahun ini agar harga kopi tetap stabil di kisaran Rp 70.000 per kilogram.
Menurut Peri, harga kopi yang stabil akan sangat membantu meningkatkan pendapatan petani kopi di Pagar Alam, yang memiliki lahan perkebunan kopi dengan luas rata-rata satu hingga dua hektare.
Dengan harga yang stabil, Peri yakin hasil panen kopi yang didapat setelah dikurangi ongkos pemeliharaan akan sangat menguntungkan. Terlebih lagi, petani kopi di Pagar Alam kini semakin terampil dalam mengelola kebun kopi, termasuk dengan tehnik sambung pucuk yang terbukti dapat meningkatkan hasil panen hingga dua hingga tiga kali lipat.
"Harapan saya, harga kopi tetap berada di angka Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per kilogram. Dengan harga tersebut, kami bisa menutupi biaya pemeliharaan dan angkut, dan yang lebih penting, kami masih bisa menikmati hasil jerih payah kami," ujar Peri pada Jumat (31/01/2025).
Sementara itu, Suyandi, seorang pengepul biji kopi lokal mengungkapkan, meskipun harga beli biji kopi saat ini cukup tinggi dengan harga antara Rp 65.000 hingga Rp 70.000 per kilogram tergantung kualitas, harga tersebut belum tentu dapat bertahan hingga musim panen tiba.
Sebab, persaingan dari negara-negara penghasil kopi besar seperti Brasil dan Vietnam dapat mempengaruhi harga kopi di pasar ekspor.
"Karena permintaan ekspor yang tinggi, kami masih membeli kopi dengan harga yang cukup baik, asalkan kualitas bijinya bagus. Namun, kami harus tetap waspada karena keberhasilan panen dari Brasil dan Vietnam bisa mempengaruhi harga kopi global," ujar Suyandi.
Meski demikian, petani kopi di Pagar Alam tetap berharap agar harga kopi tetap stabil. Dengan begitu, hasil jerih payah mereka selama ini bisa lebih dihargai, dan perekonomian lokal pun dapat terus berkembang.[TFK]
- Kejari Duga Pelarian Tiga Tahanan Narkoba di Pagar Alam Sudah Direncanakan, Satu Orang Tertangkap
- Polisi Ungkap Kasus Rudapaksa Terhadap Perempuan Uzur di Pagar Alam
- Asyik Nongkrong Berujung Petaka, Motor Tabrak Parit di Pagar Alam, Tiga Orang Jadi Korban