Petani kopi di Kota Pagar Alam tengah sumringah menyusul harga jual biji kopi yang terus meroket hingga menyentuh angka Rp73.000 per kilogram.
- Pasokan Seret, Harga Kopi Dunia Melonjak Tajam
- Kopi Pagar Alam Menggeliat, Petani Harapkan Harga Stabil
- Jelang Tahun Baru, Harga Kopi di Semendo Darat Ulu Alami Penurunan
Baca Juga
Meski belum memasuki masa panen, sejumlah petani memanfaatkan momen ini untuk menjual stok hasil panen sebelumnya demi mendapatkan keuntungan besar.
Husni (56), seorang petani kopi, mengungkapkan dirinya biasa menyisakan sebagian hasil panen sebagai cadangan untuk keperluan mendadak. Namun, kali ini ia memutuskan untuk menjual simpanannya karena harga yang sangat menggiurkan.
“Biasanya hasil panen tahun lalu saya simpan untuk kebutuhan mendesak, tapi sekarang saya jual karena harganya mahal. Kemarin saya jual dengan harga Rp73 ribu per kilogram. Itu harga tertinggi karena biji kopi saya kering dan bagus,” ujarnya.
Taufik (34), petani lainnya, juga menjual kopi simpanannya meski dengan harga sedikit lebih rendah, yakni Rp72.000 per kilogram. Menurutnya, harga kopi memang sempat mencapai puncaknya di angka Rp73.000, namun sedikit terkoreksi beberapa hari terakhir.
“Harga kopi saya Rp72 ribu per kilogram hari ini. Kemarin memang lebih tinggi untuk kopi yang bijinya kuning dan kering, tapi sekarang sedikit turun,” katanya.
Di sisi lain, para pengepul biji kopi memprediksi harga akan terus naik hingga masa panen berikutnya pada tahun 2025. Tingginya permintaan kopi dari luar negeri yang tengah mengalami krisis menjadi salah satu penyebab utama lonjakan harga.
- Operasi Pasar Elpiji 3 Kg di Pagar Alam, Ribuan Warga Serbu Lokasi
- Pasokan Seret, Harga Kopi Dunia Melonjak Tajam
- Siagakan Alat Berat, BPBD Petakan Dua Wilayah Rawan Longsor di Pagar Alam