Memasuki musim kemarau tahun ini, Pemerintah Kota Pagar Alam melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan berbagai skema operasi penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
- Libur Sekolah, Tingkat Hunian Hotel di Pagar Alam Lesu Gegara Sepi Wisatawan
- Harga Biji Kopi Robusta di Pagar Alam Anjlok, Petani Tetap Bertahan Meski Untung Menipis
- OJK dan Pemprov Sumsel Sinergi Perkuat Ekosistem Kopi Berkelanjutan di Lahat dan Pagar Alam
Baca Juga
Sebanyak 120 personel gabungan dari BPBD dan Damkar telah disiagakan, lengkap dengan armada pemadam dan perlengkapan pendukung.
Kepala BPBD Kota Pagar Alam Jon Hasman melalui Kasi Kesiapsiagaan Bencana, Anjas, mengatakan bahwa personel tersebut telah menjalani pelatihan rutin dan siap diterjunkan sewaktu-waktu jika terjadi kebakaran.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, skema operasi untuk menghadapi ancaman karhutla sudah kami siapkan. Personel BPBD dan Damkar sudah dilatih dan diberi briefing menghadapi situasi ini," kata Anjas, Senin (16/6/2025).
Untuk mendukung operasional di lapangan, BPBD telah menyiagakan lima unit mobil pemadam dan satu unit truk suplai air. Seluruh armada tersebut standby 24 jam guna merespons cepat bila terjadi kebakaran.
"Total ada enam kendaraan yang siap digunakan, terdiri dari lima unit kendaraan taktis pemadam dan satu unit truk tangki suplai air. Semuanya siap diberangkatkan kapan pun dibutuhkan," ujar Anjas.
Ia menjelaskan bahwa dua wilayah yang masih tergolong rawan karhutla di Pagar Alam adalah Kecamatan Dempo Selatan, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lahat, dan Kecamatan Dempo Tengah, yang merupakan kawasan perkebunan rakyat.
"Sesuai skema yang kami susun, di dua kecamatan rawan ini sudah disiagakan masing-masing satu unit Damkar," jelasnya.
Selain kesiapan personel dan peralatan, pihak BPBD juga terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan maupun membuang puntung rokok sembarangan, terutama di kawasan rawan.
"Kami terus mengedukasi masyarakat, khususnya di dua kecamatan tersebut, agar sadar akan bahaya karhutla. Jika melihat adanya potensi kebakaran, kami minta warga segera melaporkan agar bisa ditangani sejak dini," pungkasyna.
- Libur Sekolah, Tingkat Hunian Hotel di Pagar Alam Lesu Gegara Sepi Wisatawan
- Babinsa Koramil Tulung Selapan Gencarkan Patroli Karhutla Bersama Masyarakat dan Manggala Agni
- Ancaman Karhutla Meningkat, Sumsel Tetapkan Status Siaga di Tujuh Wilayah