Dugaan Jual Beli Bangku Sekolah, DPRD Pagar Alam Datangi SMP Negeri 1

DPRD kota Pagar Alam saat melakukan sidak ke Sekolah SMP Negeri 1 yang diduga melakukan jual beli bangku sekolah dalam penerimaan peserta didik baru. (Taufik/RMOLSumsel.id)
DPRD kota Pagar Alam saat melakukan sidak ke Sekolah SMP Negeri 1 yang diduga melakukan jual beli bangku sekolah dalam penerimaan peserta didik baru. (Taufik/RMOLSumsel.id)

Polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP Negeri 1 Kota Pagar Alam kembali terjadi. Setelah tahun kemarin juga sempat terjadi hal yang sama.


Kali ini polemik PPDB direspon cepat oleh pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pagar Alam yang menerima laporan dari masyarakat jika ada hal yang janggal dalam seleksi PPDB di SMPN 1 Pagar Alam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun bahwa dalam seleksi sistem zonasi ada warga Pagar Alam yang rumahnya tepat di belakang SMP Negeri 1 namun tidak lulus. Belum lagi ada beberapa siswa yang harusnya masuk zonasi namun dinyatakan tidak lulus.

Wakil Ketua II DPRD Kota Pagar Alam Efsi saat kunjungan kerja di SMPN 1 Pagar Alam mengatakan, pihaknya mengharapkan SMPN 1 akan terus menjadi sekolah berprestasi dengan reputasi yang baik.

"Kami ingin sekolah SMPN 1 Pagar Alam terus menjadi sekolah yang berprestasi bukan sekolah jual beli. Karena berdasarkan data yang kami dapat banyak kejanggalan yang terjadi dalam proses PPDB di SMPN 1 Pagar Alam tahun ini," ujarnya.

Efsi menambahkan, jika tahun lalu PPDB SMP N 1 juga sempat dibawa ke RDP di DPRD Kota Pagar Alam karena adanya dugaan pungli dalam proses PPDB. Namun sayangnya hal serupa kembali terjadi.

"Harusnya kejadian tahun kemarin dijadikan pelajaran, bukan kembali diulangi. Jadi kami harap polemik ini harus diselesaikan dengan cepat agar tidak meluas di masyarakat Pagar Alam," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Pagar Alam Nasib Kasyanto mengatakan, jika proses PPDB yang dilakukan panitia SMPN 1 sudah sesuai dengan prosedur yang ada.

"Kita sudah melakukan proses PPDB sesuai dengan aturan yang ada. Kita sudah ada tiga tahapan seleksi mulai dari jalur prestasi, zonasi dan afirmasi," jelasnya.