Diajak Demo, Pelajar-pelajar Ini Bawa Sajam dan Petasan

Dalam berbagai aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di berbagai daerah, banyak pelajar terlibat. Padahal kebanyakan mereka ternyata hanya ikut-ikutan tapi membawa alat-alat yang dapat digunakan untuk menciptakan kerusuhan.


Diberitakan JPNN.com di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (8/10/2020) sekitar pukul 15.00 WIB, bocah-bocah ABG (anak baru gede) mengadang truk-truk, untuk mereka tumpangi ke arah Jakarta.

Jumlah mereka cukup banyak, bergerombol secara terpisah-pisah. Sebagian dari mereka mengenakan seragam sekolah. Begitu berada di truk, mereka berteriak-teriak mengecam DPR.

Berkaitan dengan keterlibatan para pelajar dalam aksi menolak UU Cipta Kerja, Polsek Pademangan, Jakarta Utara, mengamankan puluhan pelajar yang akan berdemonstrasi di kawasan Istana Negara dan Gedung DPR/MPR, Kamis.

Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP Imanuel Sinaga mengatakan para pelajar itu diamankan di sekitar Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara.

"Kami angkut sekitar 30 orang yang sebagian memakai atribut sekolah, namun ada juga yang bukan anak sekolah," kata Imanuel.

Imanuel juga sudah mengorek keterangan dari para pelajar itu. Menurutnya, menjelaskan para pelajar itu ingin berunjuk rasa karena ajakan teman-temannya. Saat diperiksa, polisi menemukan beberapa senjata tajam (sajam) dan petasan yang akan digunakan.

"Sekarang kami amankan dan kumpulkan di Polsek Pademangan," ujar Imanuel. Salah seorang pelajar, Abdul Aziz, mengaku datang dari Bogor bersama dengan sembilan rekannya dan berkumpul di Pademangan sebelum ke lokasi demonstrasi.

"Hanya ikut-ikut aja," ujarnya.[ida]