BNNP Sumsel Bakal Bentuk Agen Anti Narkoba di Palembang

Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Djoko Prihadi saat diwawancarai. (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)
Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Djoko Prihadi saat diwawancarai. (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel bakal masifkan razia serta membentuk agen anti narkoba yang ada di kelurahan dan kecamatan di Kota Palembang.


Hal itu diungkapkan Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Djoko Prihadi seusai audensi dengan Walikota Palembang, Rabu (20/4). Menurutnya, penguatan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Palembang merupakan hal yang penting. Mengingat peredaran narkoba banyak terjadi di Kota Pempek.

"Kita di kota ini karena perkembangan jamannya berjalan pesat dan juga peredaran narkoba yang kian menjalar," katanya.

Oleh sebab itu, Djoko mengatakan pihaknya akan mengajak Pemkot Palembang untuk ikut andil dalam penguatan P4GN tersebut, agar Kota Palembang tidak menjadi kota peredaran narkoba.

"Memang BNNK (BBN Kota) belum ada masih kita usulkan, namun tim terpadu dan rencana aksinya sudah kita bentuk untuk membantu pengentasan narkoba ini," ungkapnya.

Dalam rencana aksi tersebut, Djoko menyebutkan akan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan melakukan razia-razia secara masif di Kota Palembang.

Namun razia tersebut tidak menyasar tempat-tempat hiburan, melainkan menyasar tempat lain yang diindikasikan sebagai wilayah peredaran narkoba.

Kemudian, penguatan juga akan dilakukan di masyarakat dengan cara mendidik atau melatih masyarakat sebagai agen-agen anti narkoba di tiap kelurahan ataupun kecamatan yang ada di Kota Palembang.

"Mereka akan menjadi pilar-pilar kita disana menyemangati kegiatan P4GN dan menjadi ujung tombak terkait informasi yang ditemui dilapangan," terangnya.

Adapun pembentukan agen ini akan dilakukan secara bertahap mulai dari beberapa kelurahan terlebih dahulu yang menjadi prioritas.

"Kita lakukan bertahap dengan kelurahan yang nanti akan ditentukan kelurahan mana yang didahulukan. Sebab tidak bisa sekaligus, harus secara gradual (Bertahap)," pungkasnya.