472 Hektar Lahan di Sumsel Terbakar

Ilustrasi karhutla di OI. (Istimewa/net)
Ilustrasi karhutla di OI. (Istimewa/net)

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumsel terus mengalami peningkatan. Tercatat, sejak Januari hingga Mei 2022, total lahan yang sudah terbakar mencapai 472,07 hektar.


Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto membenarkan hal tersebut. 

Dia menjelaskan, data ini berdasarkan analisa dari citra satelit dan diperkuat dengan konfirmasi atau validasi lapangan. Dari data ini diketahui luasan kebakaran di tahun 2022 lebih besar dibandingkan tahun 2021 lalu. Namun, lebih kecil dibandingkan tahun 2020.

Di tahun 2021 luas lahan yang terbakar hanya 100 hektar di periode yang sama dari Januari hingga Mei. Sedangkan, tahun 2020 luas lahan yang terbakar mencacai 626,66 hektar.

Di tahun 2022 ini, luasan lahan yang terbakar terbanyak yakni di Wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) seluas 90 hektar. Kemudian Musirawas Utara dan Ogan Komering Ulu (OKU) seluas 83 hektar. Lalu, Musi Banyuasin seluas 68 hektar, dan Ogan Ilir seluas 57 hektar. 

"Untuk PALI 43 hektar, Muara Enim 30 hektar, Musi Rawas 10 hektar, Lahat dan OKU Selatan 5 Hektar," bebernya.

Pihaknya terus berupaya untuk mencegah terjadinya karhutla ini dengan tetap melakukan kegiatan patroli. Baik secara patroli mandiri (internal manggala agni) dan patroli terpadu (personil dari Manggala Agni, Bhabinsa, Babinkamtibmas dan MPA), serta memperkuat deteksi dini melalui monitoring hotspot harian.

"Kami juga dibantu lima heli milik BNPN yang sudah stanby melakukan patroli dan warter baimbing saja," ujarnya.

Dia berharap setiap daerah sudah bergerak melakukan pencegahan. Apalagi, bulan Lalu, Gubernur Sumsel Herman Deru telah melaksanakan apel gelar Pasukan. "Hari ini kami mulai pelaksanaan patroli terpadu. Nanti diperkuat juga dengan patroli mandiri dan patroli rutin. Plus penguatan visual udara dari hely," pungkasnya.