Wajib Tahu! Ini Pertolongan Pertama pada Penderita Jantung

Tangkapan layar dalam webinar BHD. (Yuni Rahmawati/rmolsumsel.id)
Tangkapan layar dalam webinar BHD. (Yuni Rahmawati/rmolsumsel.id)

Penyakit jantung masih menjadi penyakit nomor satu penyumbang kematian terbesar di Indonesia. Karena itu, pertolongan pertama sangatlah penting untuk mencegah terjadinya kematian akibat penyakit tersebut.


Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Edrian untuk menghentikan kematian akibat serangan jantung, maka harus adanya Bantuan Hidup Dasar (BHD). Menurutnya, ini merupakan pertolongan pertama untuk menangani orang yang mendadak pingsan atau tidak sadarkan diri khususnya bagi penderita penyakit jantung.

“Terkadang, ketika menemukan orang pingsan atau tidak sadarkan diri di tempat umum jarang sekali melakukan metode BHD. Padahal BHD ini adalah penolong pertama,” tutur dr Rumah Sakit Siti Khadijah ini dalam Webinar BHD, Sabtu (16/10)

Bahkan, dia mengaku belum pernah melihat langsung orang yang melakukan BHD ini saat ada yang pingsan. Menurutnya, banyak sekali orang salah kaprah terhadap penanganan pertama dalam menghadapi orang yang pingsan. Karena itu, hal ini seharusnya diubah sehingga semua masyarakat dapat tahu metode BHD dan dapat membantu agar pasien dapat sadar.

"Langkah HD sendiri adalah memeriksa kondisi pernapasan, kemudian mencari bala bantuan, ketika hendak menunggu bala bantuan kita bisa lakukan pijat jantung dan memberikan nafas buatan," jelasnya.

BHD ini diperuntukkan untuk siapapun sebagai bekal untuk pertolongan pertama. Karena, jika salah dalam penanganan maka akan berakibat kepada kematian. Kalaupun, selamat maka pasien atau orang tersebut akan kehilangan bagian tubuh mereka. "Jadi BHD ini bisa untuk siapapun tanpa memandang usia. Minimal anak SMA. Sebab, badannya lebih bisa membantu proses BHD,” pungkasnya.