98 Persen Rakyat Indonesia Kebal Covid, Ahli Epidemiologi: PPKM Tak Relevan Lagi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau pelaksanaan akselerasi vaksinasi bagi lansia di Gelanggang Olahraga (GOR), Kajang, Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)/Ist
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau pelaksanaan akselerasi vaksinasi bagi lansia di Gelanggang Olahraga (GOR), Kajang, Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)/Ist

Ahli Epidemiologi, Pandu Riono meminta Pemerintah untuk tidak ragu untuk menyetop kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan


Menurutnya Pandemi Covid-19 di tanah air sudah cukup terkendali sehingga dapat dilakukan transisi menuju fase endemi.

"Pak Jokowi, kebijakan PPKM tidak lagi diperlukan lagi, jangan tunda dicabut, pemulihan kegiatan sosial ekonomi bisa lebih cepat melaju," kata Pandu saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (28/12).

Menurut Pandu, Pemerintah jangan terjebak dengan kecemasan. Pasak imunitas penduduk saat ini sudah tinggi dan hanya perlu fokus pada vaksinasi booster anjuran protokol kesehatan.

"Kebijakan PPKM tidak relevan lagi pada kondisi tingkat imunitas penduduk yang tinggi," tegasnya.

Berdasarkan hasil Survei Serologi Penduduk Juli 2022, 98 persen penduduk Indonesia sudah punya kekebalan. Sehingga kebijakan PPKM kini sudah tidak diperlukan.

"Fokus untuk mempertahankan kekebalan dengan meningkatkan booster pada yang berisiko," ujar Pandu menambahkan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi masih menunggu kajian terkait penghentian PPKM pada akhir tahun. Jokowi menargetkan kajian itu selesai pekan ini.

"Jadi kembali ke PSBB, PPKM, itu masih saya masih menunggu seluruh kajian dan kalkulasi dari Pak Menko maupun dari Kementerian Kesehatan dan saya kemarin memberikan target minggu ini harusnya kajian dan kalkulasi itu sudah sampai ke meja saya," kata Presiden.