8 Tips Jaga Kesehatan dari Kabut Asap Karhutla

Kabut asap di Sumsel/ist
Kabut asap di Sumsel/ist

Masyarakat Sumatera Selatan terutama di wilayah kota Palembang kini masih bergelut dengan masalah kabut asap, akibat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) di wilyah Sumsel.


Kabut asap yang kian pekat berpengaruh cukup besar bagi kehidupan masyarakat yang terdampak, terutama dalam hal kesehatan. Bahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel mencatat 35.000 warga terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sepanjang bulan Agustus.

Kejadian ini kemungkinan bertambah seiring memasuki musim kemarau. Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghindari bahaya kesehatan akibat paparan kabut asap;

1. Batasi aktivitas di luar ruangan

Hindari atau kurangi aktivitas di luar ruangan untuk mengurangi risiko paparan asap. Ini sangat dianjurkan bagi mereka yang memiliki gangguan pernapasan atau penyakit jantung. Meski demikian, orang sehat sekalipun juga dapat terkena dampaknya.

Mengingat kepekatan kabut asap bisa berbeda setiap harinya dan dengan cepat menyebar, baiknya lakukan pengecekan kualitas udara secara berkala melalui aplikasi atau laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan begitu langkah perlindungan seperti menyediakan masker yang tepat bisa dilakukan.

2. Gunakan Masker

Jika Anda harus keluar rumah saat udara dipenuhi asap kebakaran hutan, cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengenakan masker N95 atau KN95. Masker N95 atau KN95 yang mungkin Anda pakai untuk melindungi dari COVID juga melindungi dari asap kebakaran hutan. 

Namun pastikan Anda menggunakan masker N95 atau KN95 dengan tali yang menutupi kepala. Jangan gunakan yang memiliki pengait telinga. Pasalnya, masker dengan tali pengikat akan lebih menempel erat di wajah Anda.

3. Perbanyak asupan air putih

Asupan air yang cukup berperan penting dalam menunjang kinerja organ tubuh. Tak hanya menghilangkan rasa haus, air putih juga membantu mengatasi dehidrasi, mengalirkan nutrisi penting hingga membantu melembapkan kulit.

Saat ada paparan asap, tubuh secara tidak langsung terpapar racun, kotoran juga polutan lain. Air putih membantu mekanisme pembuangan kotoran dan racun yang masuk ke tubuh.

4. Jaga ruangan selalu tertutup

Penting untuk memastikan ruangan yang ditempati seperti rumah, sekolah atau gedung kantor dalam kondisi tertutup. Andalkan pendingin ruangan (AC) agar udara tetap tersaring dan sejuk.

Jika tidak ada AC, Anda bisa memasang kain basah pada sela-sela ventilasi, seperti sela pintu dan jendela. Kain basah atau tirai basah akan menangkal partikulat debu yang masuk ruangan, namun tak membuat sirkulasi udara terhambat.

5. Lindungi air minum dan makanan

Paparan asap yang masuk ke ruangan bisa mengotori penampungan air minum dan makanan. Selalu tutup wadah makanan dan minuman. Pastikan galon ditutup dengan kain, terutama pada bagian keran.

Kabut asap mengandung partikel berbahaya yang dapat menempel pada minuman dan makanan. Bila tertelan, ditakutkan akan memicu peradangan pada sistem pencernaan, mulai dari mulut, tenggorokan, bahkan lambung.

6. Menerapkan PHBS

Saat ruangan sudah aman dari paparan asap, bukan berarti upaya berhenti sampai di sini. Tetap jaga diri dengan menerapkan perilaku hidup sehat bersih (PHBS) dengan konsumsi makan makanan bergizi dan istirahat cukup. Keduanya akan membantu meningkatkan sistem imun sehingga badan tidak mudah tumbang karena asap. Selain itu kurangi kebiasaan buruk seperti merokok atau minum minuman beralkohol.

7. Cuci bahan makanan

Pastikan untuk mencuci bersih semua yang akan Anda konsumsi atau olah, terutama buah dan sayur yang akan dikonsumsi langsung. Ini pun berlaku untuk sayuran atau bahan lain yang akan dimasak. Cuci dengan seksama atau jika perlu menggunakan sabun pencuci bahan makanan.

8. Konsultasi dengan dokter

Bagi orang yang rentan dengan paparan kabut asap, seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, terutama mereka yang sudah memiliki gangguan pernapasan dan penyakit jantung, wajib berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi bertujuan agar kabut asap tak memunculkan risiko kesehatan yang parah, termasuk kemungkinan penyediaan oksigen serta obat-obatan.