Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang memastikan ketersediaan stok vaksin aman, sebab kota pempek baru menerima pengiriman vaksin jenis baru.
- Antisipasi Peningkatan Covid-19, Dinkes Palembang Ajukan Permintaan 4.000 Dosis Vaksin Inavac
- DPRD Sumsel Dorong Dinkes dan BPOM Aktif Awasi Produk Berbahaya
- 10 Pelajar SD dan SMP di Palembang Positif Terpapar Covid-19
Baca Juga
Dengan ketersediaan vaksin ini maka pelaksanaan vaksin Covid-19 terus dilakukan baik secara massal maupun mandiri di setiap fasilitas kesehatan (Faskes) di Kota Palembang.
"Palembang baru mendapatkan vaksin merek terbaru dari pemerintah yakni jenis Covovax," ungkap Kepala Dinkes Palembang, Fenty Aprina (14/3).
Vaksin jenis baru yang diterima tersebut memiliki nama Covovax dengan jumlah 16 ribu dosis vaksin yang siap disebarkan kepada masyarakat Kota Palembang. Pendistribusian vaksin jenis covovax sendiri akan menyesuaikan kebutuhan untuk mencegah adanya kekosongan stok.
“Nantinya vaksin jenis covovax ini untuk mencegah adanya kekosongan stok yang membuat masyarakat harus mengantre lama untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19,” terangnya.
Kemudian terkait ketersediaan stok vaksin jenis covovax tersebut, Fenty berharap bisa mendorong masyarakat masyarakat setempat untuk menuntaskan vaksinasi dosis pertama, kedua, hingga vaksinasi booster.
"Namun 16.000 dosis Covovax ini akan kadaluarsa tanggal 31 Maret. Jadi harus digunakan kalau tidak bisa terbuang saja," timpalnya.
Berdasarkan data Dinkes Palembang saat ini vaksinasi pertama sudah 99,05 persen dan kedua 81,81 persen dan hampir seluruh dari target 1.240.849 sasaran sudah melakukan vaksinasi lengkap COVID-19.
"Dan memang tinggal vaksin 3 atau booster yang masih minim. Capaian booster baru 9,68 persen. Padahal yang sudah selesai vaksin lengkap (1 dan 2) sudah ada 1 juta orang," pungkasnya. 
- Antisipasi Peningkatan Covid-19, Dinkes Palembang Ajukan Permintaan 4.000 Dosis Vaksin Inavac
- DPRD Sumsel Dorong Dinkes dan BPOM Aktif Awasi Produk Berbahaya
- 10 Pelajar SD dan SMP di Palembang Positif Terpapar Covid-19
