Capaian Vaksinasi Lansia Sulit Terpenuhi, Begini Penyebabnya

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Fenty Aprina/Foto: Humaidy Kennedy
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Fenty Aprina/Foto: Humaidy Kennedy

Berkenaan dengan hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Fenty Aprina mengatakan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi Tenaga Kesehatan (Nakes) di lapangan. 


"Salah satunya kita harus mendata dahulu penyakit bawaan dari para lansia-lansia tersebut," katanya kepada awak media, (24/1).

Menurutnya, lansia rentan memiliki penyakit bawaan seperti komorbid, hipertensi, dan penyakit lainnya. Oleh sebab itu, nakes harus mendata dahulu untuk menentukan lansia tersebut bisa mengikuti vaksinasi atau tidak. 

Fenty juga menjelaskan bahwa saat ini nakes dari tiap puskesmas di Kota Palembang melakukan percepatan vaksinasi dengan metode door to door. Yakni menjenguk langsung para lansia untuk dilakukan vaksinasi.

Hal tersebut karena usia para lansia yang tidak memungkinkan dirinya untuk datang langsung ke tempat vaksinasi.

Lebih lanjut, apabila ditemukan lansia yang tidak bisa mengikuti vaksinasi, tentu hal tersebut tidak bisa dipaksakan. "Tidak kita vaksin karena takut nanti terjadi hal yang lain ya," terangnya.

Artinya apabila ditemukan lansia dengan penyakit bawaan yang mengakibatkan tidak bisa mengikuti vaksin. Maka target vaksinasi lansia 100 persen di Kota Palembang kemungkinan tidak bisa di capai. 

Menanggapi hal tersebut, Fenty juga menjelaskan bahwa meski tidak tercapai 100 persen, keamanan masyarakat terkait pandemi Covid-19 juga bisa datang dari kawasan herd imunity.

"Kan kita sudah 70 persen lebih, jadi kawasan herd imunity kita sudah terbangun. Namun vaksinasi lain seperti anak, remaja, hingga dewasa harus dikejar terus sehingga memberikan rasa aman kepada kita semua," jelasnya.