Tunggulah Awal 2021, Vaksinasi Covid-19 dilakukan di 11.000 Puskesmas

Mulai awal tahun depan, proses penyuntikan vaksin Covid-19 bakal melibatkan 11 Ribu Puskesmas di seluruh Indonesia.


Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekomi Nasional, Airlangga Hartarto, mengatakan belasan ribu puskesmas tersebut akan menyuntikkan 160 juta masyarakat.

"Totalnya ada 160 juta (masyarakat). Berdasarkan vaksin yang ada perlu dua dosis, yaitu 320 juta," ujar Airlangga dalam acara Talkshow virtual yang disiarkan BNPB, Senin (12/10/2020).

Nantinya, teknis penyuntikan vaksin akan dilangsungkan secara bertahap. Di mana, untuk mempercepatnya dilibatkan belasan ribu puskesmas tersebut.

"Dan memang tidak semuanya sekaligus, tapi bertahap. Jadi kita bayangkan kalau kita melakukan penyuntikkan sebanyak 1 juta per hari, 1 tahun sekitar 260 juta, dan kita melibatkan 11 ribu puskesmas. Satu puskesmas minimal 100 kali suntikan," terangnya.

Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, proses penyuntikan vaksin terlebih dahulu dberikan kepada garda terdepan penangaan Covid-19 seperti tenaga medis, para medis, pelayan kesehatan TNI dan Polri, serta aparat hukum sejumlah 3,5 juta jiwa.

Kemudian selain itu, vaksin akan disuntikan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat daerah yang jumlahnya 5 juta orang; tenaga pendidik PAUD, TK, SD, SMP, dosen perguruan tinggi 4,3 juta orang.

Setelah itu, aparat pemerintah pusat dan daerah, legislatif sebanyak 2,3 juta orang, dan penerima bantuan pembayaran iuran BPJS yang jumlahnya sebanyak 96 juta orang, yang juga bakal mendapat giliran selanjutnya.

"Terhadap kebutuhan itu, pemerintah sedang membuat MoU (Master of Understanding) atau pengikatan untuk jumlah tersebut," demikian Airlangga Hartarto.[ida]