Tunggu Penugasan, Bulog Siap Distribusikan Minyak Goreng Curah Secara Luas

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Menyikapi persoalan minyak goreng curah yang terjadi hingga saat ini, Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku siap membuka jaringan distribusi di seluruh Indonesia, hanya saja hingga kini belum mendapat penugasan tertulis yang diperuntukan bagi Bulog.


"Kita lihat bahwa teman-teman meminta Bulog dikembalikan sebagai jaringan distribusi tapi permasalahannya untuk minyak goreng khususnya curah kami belum dapat penugasan dan kalau memang ada kami pasti siap," kata Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita, Kamis (31/3).

Hal ini diakui Febby karena Bulog sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tersebar secara luas di Indonesia, sehingga apabila pendistribusian dilakukan secara kolektif oleh Bulog tentu akan lebih mempermudah produsen dan masyarakat. 

"Cuma tadi kita tahu bahwa Bulog bagian dari BUMN, dan BUMN itu kalau merencanakan rugi ada syaratnya, Kalaupun subsisdi minyak goreng itu tidak diperuntukan bagi perusahaan milik negara tapi untuk pabrikan," ungkapnya.

Jadi, dia melanjutkan, kalau untuk khusus minyak goreng kemungkinan akan dibuat sistem business to business (B2B), sehingga Bulog tidak mempermasalahkan apabila pihaknya hanya melakukan pemasaran atau distribusi saja.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumsel dan Babel, Eko Hari Kuncahyo mengatakan ketersediaan minyak goreng di Sumsel tersedia sebanyak 30 ribu ton.

"Hanya saja ini kami membeli kemasan yang sederhana kalau untuk minyak goreng curah kami belum ada stok yang masuk hingga saat ini. Tetapi kalau pabrikan kasih ke Bulog kami siap untuk mendistribusikannya seperti yang diucapkan sebelumya," katanya saat dibincangi.

Sejauh ini, Bulog mendapatkan stok minyak goreng dari beberapa produsen di wilayah Palembang saja, "Meski demikian kami sudah melakukan penyaluran migor sebesafr 200 ribu liter melalui operasi pasar sejak Februari lalu," tutupnya.