Kuota Minyak Goreng Curah Sumsel Bertambah Dua Kali Lipat Kebutuhan

Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali. (Ist/rmolsumsel.id)
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali. (Ist/rmolsumsel.id)

Kelangkaan minyak goreng curah di Sumatera Selatan segera teratasi karena adanya penambahan kuota penugasan minyak goreng curah di wilayah ini. Saat ini kuota minyak goreng curah di Sumsel menjadi 14.600 ton per bulan.


Jumlah itu dua kali lipat dari kuota sebelumnya 7.300 ton. Kuota yang ada saat ini jauh melebihi kebutuhan minyak goreng di Sumsel yang hanya berkisar 7.243 ton per bulan.

“Penambahan kuota minyak goreng curah tersebut dilakukan berdasarkan instruksi dari Pemerintah pusat,” kata Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali, Sabtu (14/5).

Rizali menerangkan, ada tiga produsen yang mendapatkan penugasan untuk mengisi kuota minyak goreng curah di wilayah Sumsel. Mereka adalah PT Tunas Baru Lampung sebanyak 3.200 ton, PT Indokarya Internusa 3.400 ton, dan PT Sinar Alam Permai 8.000 ton.

Minyak goreng curah tersebut sudah mulai didistribusikan sejak Senin (9/5) dengan realisasi saat ini Tunas Baru Lampung 6,04 persen, Indokarya 5,97 persen, dan SAP 3,71 persen.

“Kami harapkan Mei ini penyaluran bisa 80 persen. Itu pun sudah melebihi kebutuhan masyarakat Sumsel,” ujar Rizali.

Meski demikian, Rizali mengakui masih ada kendala yang membayangi. Jaminan pendistribusian minyak goreng itu ke masyarakat karena subdistributor dan pengecer di kabupaten dan kota masih kurang.

“Hal tersebut sudah disampaikan dalam rapat pada Kamis (12/5) yang dilakukan bersama kabupaten dan kota, Polda, Polres, produsen, badan perizinan dan distributor supaya melakukan juga optimalisasi distribusi minyak goreng curah penugasan ini,” tukasnya.