Distribusi Minyak Goreng Curah di Sumsel Hanya Terealisasi 55 Persen

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang mencatat realisasi distribusi minyak goreng curah di Sumsel per April hanya sebesar 55 persen dari kuota mencapai 7.300 ton perbulan.


Hal ini terungkap usai rapat Aktivitas Distribusi Minyak Goreng Curah Program Penugasan di Provinsi Sumsel, di Ruang Rapat Dinas Perdagangan Sumsel, Kamis (12/5).

Kepala Disdag Sumsel, Ahmad Rizali mengatakan penugasan distribusi minyak goreng di Sumsel yakni sebanyak 7.300 ton perbulan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat di Sumsel. Namun, di Bulan April distribusi ini hanya terealisasi sebesar 55 persen atau sekitar 4.006,08 ton

"Secara normal, realisasi distribusi ini sudah terpenuhi untuk kebutuhan masyarakat di Sumsel. Jadi apa yang dikatakan kelangkaan itu tidak benar," klaimnya, Kamis (12/5).

Hanya saja, dia mengaku jika realisasi tersebut belum optimal. Karena kemampuan distribusi di Sumsel sendiri terbatas. Apalagi, distribusi minyak goreng curah ini menggunakan mobil tangki sebesar 8 ton. Beda halnya distribusi minyak goreng kemasan yang hanya menggunakan mobil box saja.

Selain itu, banyak juga pengecer yang tidak terdata dalam SIMIRAH Minyak Goreng di Kementrian seolah tidak ada pengecer. Padahal, selalu ada sehari-harinya. Karena itu, untuk mengoptimalkan distribusi ini maka Polda Sumsel telah mengumpulkan semua Polres dan instansi lainnya untuk membantu pengawasan distribusi di pengecer agar penugasan distribusi ini selesai.

"Kami harap realisasi distribusi di Bulan Mei ini dapat meningkat dibandingkan April," pungkasnya.