Singapura Cabut Lockdown, Harga Karet Sumsel Ikut Terdongrak

Ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
Ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Pemerintah Singapura kini telah mencabut kebijakan lockdown parsial dan menjalani kehidupan normalnya ditengah Pandemi Covid-19. Hal ini mendongrak harga karet Sumsel sejak beberapa hari terakhir.


Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian mengatakan untuk harga karet dengan kadar karet kering (KKK) 100 persen, Senin (28/6), mencapai Rp20.348 per kilogram. Kenaikan sudah terjadi sejak Kamis (24/6), sebesar Rp 570 per kilogram dan Jumat (25/6) sebesar Rp 157 per kilogram.

“Senin (28/6) kembali naik sebesar Rp148 menjadi Rp20.348 per kilogram. Sebelumnya harga karet terus bertahan dibawah Rp20 ribu per kilogramnya,” kata Rudi saat dibincangi, Selasa (29/6).

Menurutnya, penurunan harga dua pekan terakhir disebabkan kasus Covid-19 di sejumlah negara. Termasuk dua negara Asean yakni Singapura dan Malaysia yang langsung memberlakukan lockdown di negaranya. “Kedua negara ini menjadi pusat perdagangan sejumlah komoditas seperti karet dan sawit. Sehingga situasi di kedua negara tersebut cukup berpengaruh terhadap harga komoditas,” ujarnya.

Rudi menuturkan, kebijakan Singapura yang akan menjalani kehidupan normal di tengah Pandemi mendapat respon positif pasar. “Kondisi Ekonomi di Singapura mulai bergeliat menuju normal sejak pemerintah Singapura mencabut lockdown persial. Kita harapkan situasi ini bisa terus mendongkrak harga karet,” tuturnya.

Namun, sambung Rudi, kondisi ini diprediksi tidak dapat bertahan lama. Sebab, Malaysia sendiri saat ini ada kemungkinan akan memperpanjang masa lockdown di negaranya akibat target Vaksinasi Covid-19 tidak tercapai.

“Tetapi kita harapkan situasinya bisa kembali normal lagi,” terangnya.

Bagi petani karet Sumsel, Rudi mengimbau agar menyikapi kondisi tersebut harus digunakan dengan baik untuk memperbaiki mutu karet. Agar KKK bisa meningkat dan harga karet pun di tingkatan petani bisa ikut meningkat.

“Apalagi pemerintah saat ini berupaya menyeragamkan Bahan Pembeku Karet sesuai anjuran dengan memberikan bantuan bahan pembeku kepada seluruh UPPB yang ada di Sumsel,” pungkasnya.