Pemerintah dan Aktivis Sebut Anjloknya Saham RMK Energy (RMKE) Sebagai Konsekuensi Pelanggaran Lingkungan

Aktivis KAWALI Sumsel saat menggelar aksi di Kantor Gubernur Sumsel. (denny pratama/rmolsumsel.id)
Aktivis KAWALI Sumsel saat menggelar aksi di Kantor Gubernur Sumsel. (denny pratama/rmolsumsel.id)

Kasus pelanggaran lingkungan yang dilakukan PT RMK Energy beberapa waktu lalu rupanya memberikan dampak besar terhadap perusahaan. 


Konsekuensi yang harus dialami perusahaan berupa berhentinya operasional perusahaan hingga Harga saham yang anjlok. 

Hal itu disampaikan Kabid Gakkum Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumsel, Yulkar Pramilus saat menanggapi aksi demo aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Kawal Lingkungan Lestari Indonesia (Kawali) Sumsel di Kantor Gubernur, Senin (29/4). 

Yulkar mengatakan, persoalan pelanggaran lingkungan yang dilakukan PT RMK Energy sudah terjadi  beberapa bulan yang lalu. 

"Sama-sama kita ingat lebih kurang lima bulan yang lalu aktivitas ini sedikit agak bermasalah dan sama-sama kita kawal itu sudah beberapa kali terjadi permasalahan yang sudah kita tanggapi, termasuk gelombang demo," ungkap dia. 

Menurutnya, berbagai gelombang aksi yang meminta pemerintah menindak tegas perusahaan sudah ditanggapi secara serius. 

"Kita Pemprov Sumsel sudah hadir untuk itu. Konsekuensinya sudah sama-sama kita ketahui PT RMK lebih kurang dua bulan disetop produksi untuk mereka melakukan hauling perkapalan," tegas Yulkar.

Tetapi, kata Yulkar, kewenangan sudah diambil alih oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Sehingga, pihaknya juga tidak bisa memaksakan aturan hukum yang berlaku. 

"Kami Pemprov Sumsel memahami apa-apa yang diinginkan masyarakat, karena saya turun langsung dan saya yang termasuk menyegel. Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, makanya diambil alih oleh mereka," ungkap dia.

Meski begitu, kata Yulkar, perusahaan telah mendapat sanksi yang cukup berat mengingat operasionalnya yang tutup sekitar dua bulan. 

"Secara prosedural, administrasi mereka tidak bisa beroperasi. Kita lihat karena PT RMK perusahaan tbk sama-sama kita saksikan saham mereka juga anjlok lebih kurang dua bulan," tegas dia. 

Untuk diketahui, saham PT RMK Energy terus mengalami penurunan sejak awal Agustus 2023. Di bulan itu, saham RMKE mencapai Rp1.085 per lembar. 

Lalu turun di awal September 2023 di harga Rp805. Sahamnya terus turun pada bulan berikutnya di angka Rp670. Di awal November 2023, sahamnya kembali turun menjadi Rp645. Pada 31 Januari 2024, saham RMKE kembali turun menjadi Rp575. Saat ini, saham perusahaan itu berada di level Rp490 per lembar. 

Penurunan Harga saham tersebut diyakini merupakan imbas dari persoalan sanksi lingkungan yang didapat perusahaan.

Sementara itu, Ketua Kawali Sumsel, Chandra Anugrah mengatakan, kedatangan mereka guna mengkritisi kasus lingkungan PT RMK Energy yang saat ini masih tetap beroperasi. "Sudah berkali-kali ditegur, sudah berkali-kali kami aksi, tetapi RMK tetap jalan. Kami berharap RMK ditutup selamanya," kata dia.