Nilai Ekspor Sumsel Bulan Mei Turun, Ini Penyebabnya

ilustrasi ekspor (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi ekspor (ist/rmolsumsel.id)

Nilai ekspor Sumatera Selatan Mei 2022 mencapai 618,92 juta Dolar AS atau turun 11,46 persen dibanding ekspor April 2022. Namun, jika dibandingkan Mei 2021 nilai ekspor tersebut naik sebesar 72,11 persen.


Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS), Sukerik mengatakan, turunnya nilai ekspor disebabkan turunnya nilai ekspor sektor migas dan nonmigas. Nilai ekspor nonmigas turun sebesar 53,54 juta Dolar AS, yaitu dari 643,25 juta Dolar AS menjadi 589,72 juta Dolar AS. 

"Sementara ekspor migas turun 26,58 juta Dolar AS. Dari 55,78 juta Dolar AS menjadi 29,21 juta Dolar AS," kata Sukerik dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu. 

Sukerik mengatakan, penurunan nilai ekspor nonmigas disebabkan turunnya ekspor pulp dari kayu sebesar 43,04 persen menjadi 67,19 juta Dolar AS. Selain pulp dari kayu, beberapa komoditas nonmigas lainnya juga ikut mengalami penurunan. Seperti karet dan barang dari karet sebesar 15,64 juta Dolar AS atau 10,00 persen, lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 9,15 juta Dolar AS atau turun sebesar 100,00 persen serta buah-buahan turun sebesar 3,00 juta Dolar AS atau sebesar 72,55 persen. 

"Komoditas nonmigas yang mengalami peningkatan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral yakni batubara dan lignit yang mengalami kenaikan sebesar 13,43 juta Dolar AS atau naik 4,29 persen. Selain itu, ekspor pupuk juga naik sebesar 9,43 juta Dolar AS serta kertas karton dan barang daripadanya juga naik sebesar 3,69 juta Dolar AS," ucapnya. 

Dijelaskan, secara kumulatif, nilai ekspor Sumsel periode Januari–Mei 2022 mencapai 2,75 miliar Dolar AS atau naik 44,08 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Demikian juga nilai ekspor kumulatif nonmigas mencapai 2,62 miliar Dolar AS atau naik 41,27 persen.