Jumlah Psikiater Minim, Keluarga Punya Andil Besar Jaga Kesehatan Mental

ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)

Isu kesehatan mental harus menjadi kesadaran utama yang tak kalah penting dengan kesehatan fisik. Terlebih, Kementerian Kesehatan merilis bahwa satu dari lima penduduk Indonesia atau 20 persen dari populasi berpotensi memiliki masalah gangguan jiwa. 


Selain itu, jumlah psikiater di Indonesia juga hanya 1.053 orang. Artinya 1 psikiater menangani sekitar 250 ribu orang. 

"Jumlah psikolog dan psikiater kita sangat terbatas sekali, masih jomplang dari kebutuhan ideal," kata Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Kurniasih Mufidayati kepada wartawan, Minggu (10/10).

Anggota Komisi IX DPR RI ini mengatakan, anggota keluarga bisa menjadi penolong pertama saat anggota keluarga yang lainnya menghadapi permasalahan. Tentu, setiap anggota keluarga bisa mendapat pelatihan untuk memahami persoalan psikologis manusia secara umum.

"Ini untuk mengatasi minimnya jumlah psikolog ataupun psikiater. Keluarga dan komunitas bisa menjadi penolong pertama," terangnya. 

Menurutnya, keluarga harus menjadi support sistem pertama dan utama dalam setiap persoalan yang berpotensi menganggu kesehatan mental anggota keluarga. 

"PKS concern untuk menjadikan keluarga sebagai sistem ketahanan terhadap persoalan yang mengancam termasuk kesehatan mental," pungkasnya.