Kesehatan jasmani anak didik menjadi faktor yang ditekankan Presiden Joko Widodo kepada para guru dan tenaga pendidik dalam peringatan Ulang Tahun ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/12).
- Ratu Dewa Kukuhkan Pengurus PGRI, Tekankan Komitmen Majukan Pendidikan Palembang
- Protes Penundaan Pengangkatan Hingga 2026, Ratusan CPNS dan PPPK di Palembang Ancam Demo
- Peringatan HUT PGRI dan HGN, Bupati OKU Timur: Saatnya Kita Mengevaluasi Diri
Baca Juga
Kesehatan jasmani dan rohani juga menjadi kunci terwujudnya sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Tidak ada gunanya berilmu, memiliki keterampilan yang tinggi kalau mentalnya tidak sehat, fisiknya tidak sehat. Percuma," kata Presiden Jokowi dalam pidato di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Persoalan kesehatan anak didik sejatinya sudah menjadi persoalan lama. Bahkan kata Jokowi, faktor krusial ini belakangan kerap dilupakan.
Padahal, kesehatan jiwa dan badan anak didik sangat penting dalam memajukan SDM unggul.
"Hati-hati mengenai ini. Karena sakit fisik dan mental adalah pengali nol dari prestasi akademik. Pintarnya kayak apa, nilai pelajaran katakanlah 10, tapi kalau sakit-sakitan ya nol. 10 kali nol," tegas Presiden Jokowi.
"Kalau indeks prestasi 4, misalnya, tapi sakit mental atau sakit fisik, indeks prestasinya ya 4 kali nol, sama dengan nol lagi. Jadi hati-hati masalah berkaitan dengan kesehatan mental dan kesehatan fisik," sambungnya.
Dalam pidatonya, berkali-kali Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya SDM unggul secara akademik, keterampilan, karakter sosial kebangsaan, dan kesehatan.
"Harus komplet. Ini tugas berat Bapak Ibu semuanya," tutupnya.
- Ratu Dewa Kukuhkan Pengurus PGRI, Tekankan Komitmen Majukan Pendidikan Palembang
- Protes Penundaan Pengangkatan Hingga 2026, Ratusan CPNS dan PPPK di Palembang Ancam Demo
- Pertama Kali dalam Sejarah Partai Pecat Bekas Presiden