Respons lambat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap pengajuan vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V, mendapat kecaman keras dari Kremlin.
- Hadir di Palembang, Ini Keunggulan Skincare Trisee yang Diproduksi Brand Ternama
- Pantau Perkembangan Covid-19 Pascalebaran, Menkes: Kita Tunggu 20-25 Hari ke Depan
- Anies: Pemberlakuan PSBB Secara Ketat Mulai Besok
Baca Juga
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan mengkritik WHO sebagai oportunis karena menolak vaksin yang diklaim Moskow mampu menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh Dunia.
"WHO menunda penilaian vaksin virus corona Sputnik V Rusia untuk penggunaan darurat karena invasi Moskow ke Ukraina. Itu hanya alasan oportunistik murni," bunyi pernyataan itu seperti dimuat The Jerusalem Post pada Senin (8/5).
Pernyataan itu dikeluarkan menyusul pengumuman Direktur Jenderal WHO, Ghebreyesus yang menyatakan pandemi Covid-19 kini tidak lagi menjadi darurat kesehatan global.
Rusia kemudian mengklaim vaksin buatan Rusia lebih baik dibanding vaksin Amerika Serikat. Menurut Kremlin, vaksin buatan AS memiliki berbagai efek samping dan mempertanyakan kebijakan WHO menyetujui dan mempercepat peredaran vaksin tersebut secara global.
Pernyataan Rusia ditutup dengan tawaran bantuan dan kerja sama kepada semua negara untuk mencapai kemajuan kerja sama internasional di bidang kesehatan global untuk mencegah pandemi di masa depan.
Rusia menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin COVID-19 setelah kurang dari dua bulan pengujian manusia, sebuah langkah yang disamakan Moskow dengan keberhasilannya dalam perlombaan ruang angkasa era Perang Dingin.
Vaksin itu dinamakan "Sputnik V" sebagai penghormatan kepada satelit pertama di dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet.
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi
- Rusia dan Ukraina Makin Panas, Harga Minyak Naik Lagi
- Pesawat F-16 Ukraina Jatuh Ditembak Rusia, Satu Pilot Tewas