Situasi geopolitik global yang kurang stabil telah ikut mengombang-ambing pasar minyak dunia. Setelah mengalami penurunan tipis, harga minyak mentah kembali naik pada penutupan perdagangan Kamis 21 November 2024.
- Pesawat F-16 Ukraina Jatuh Ditembak Rusia, Satu Pilot Tewas
- Satelit Rusia Hancur Berkeping-keping di Ruang Angkasa, Bikin Panik Astronot ISS
- Banjir Meluas ke Kazakhstan, Rusia Evakuasi Lebih dari 100.000 Warga
Baca Juga
Dikutip dari Oil Price, Jumat 22 November 2204, West Texas Intermediate (WTI) naik ke 70,17 Dolar AS per barel, naik 1,42 Dolar AS atau 2,07 persen, sementara minyak mentah Brent melaju ke 74,29 Dolar AS, naik 1,48 Dolar AS atau 2,03 persen.
Konflik Rusia-Ukraina yang terus meningkat diduga menjadi penyebab tidak menentunya harga.
Pedagang minyak sekali lagi memperkirakan potensi gangguan pasokan setelah Pemerintah Vladimir Putin menunjukkan kekuatan militernya dengan serangan rudal hipersonik ke Ukraina setelah Kyiv menembakkan rudal yang disediakan AS dan Inggris ke wilayah Rusia di awal minggu ini.
Analis memperingatkan bahwa serangan Ukraina berpotensi menghantam infrastruktur energi Rusia atau memicu pembalasan yang dapat membatasi produksi atau ekspor minyak.
Dengan Rusia sebagai eksportir minyak mentah terbesar kedua di dunia, ancaman gangguan produksi saja sudah membuat para pedagang gelisah.
OPEC+, di mana Rusia adalah salah satu anggotanya, sedang mempertimbangkan untuk menunda kenaikan produksi yang direncanakan pada bulan Desember, dan ini tentunya akan memberikan dukungan lebih lanjut terhadap harga minyak mentah.
- Ukraina Gagal Pertahankan 40 Persen Wilayah Pendudukan Kursk
- Ukraina Rilis Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto
- Pesawat F-16 Ukraina Jatuh Ditembak Rusia, Satu Pilot Tewas