Rusia resmi meluncurkan aplikasi pesan instan buatan dalam negeri. Langkah ini diklaim sebagai bagian dari strategi keamanan nasional dalam mengurangi ketergantungan pada platform asing.
- Kehadiran TikTok Shop Disinyalir Memperlambat Pertumbuhan TikTok
- Perluas Aplikasi Pembayaran Digital UPI, NIPL Teken MoU dengan Google Play
- Kepala Eksekutif TikTok Jamin Aplikasinya Bukan Agen Rahasia China
Baca Juga
Parlemen Rusia, atau State Duma, menyebut aplikasi ini sebagai alternatif domestik yang aman dari ancaman eksternal, sekaligus hadir dengan fitur yang diklaim setara dengan layanan global seperti WhatsApp dan Telegram.
“Pembentukan layanan multifungsi nasional akan menutup celah terakhir dalam keamanan digital kita,” ujar Kepala Kebijakan Informasi State Duma, Sergei Boyarsky, dikutip dari Anadolu Ajansi, Sabtu 31 Mei 2025
Boyarsky menekankan bahwa layanan ini memang dirancang untuk menggantikan dominasi platform asing yang dianggap rentan dan tidak sepenuhnya tunduk pada hukum Rusia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kehadiran aplikasi baru ini bertujuan untuk memberikan layanan digital yang lebih modern dan fungsional bagi warga Rusia.
Meski demikian, Rusia tidak serta-merta melarang operasi perusahaan asing di bidang layanan pesan. Parlemen menyatakan, WhatsApp dan Telegram tetap boleh beroperasi selama mematuhi regulasi nasional.
“WhatsApp dan Telegram bisa terus beroperasi, jika mereka sepenuhnya mematuhi hukum kita. Namun, sekarang mereka tidak lagi diuntungkan dari kurangnya persaingan,” tegas Boyarsky.
Namun hingga saat ini, pemerintah Rusia belum mengumumkan nama resmi dari aplikasi tersebut.
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi
- Rusia dan Ukraina Makin Panas, Harga Minyak Naik Lagi
- Pesawat F-16 Ukraina Jatuh Ditembak Rusia, Satu Pilot Tewas