Topan Yagi mulai bergerak ke Myanmar dan menyebabkan banjir hingga longsor yang menewaskan 33 orang pada Jumat (13/9).
- Turki Temukan Cadangan Gas Alam di Lepas Pantai
- Pakai Tanjak di Paripurna Tarik Perhatian, Mgs Syaiful Padli: Semoga Semakin Banyak yang Pakai
- Sydney Hadapi Serangan Badai Akhir Pekan Ini
Baca Juga
Topan berkekuatan super ini sebelumnya telah menghantam empat negara di Asia Tenggara, yang mencakup Vietnam, Laos, Thailand, hingga Myanmar, menyebabkan ratusan orang meninggal.
Di Myanmar saat ini 230 ribu warga masih menghadapi banjir dan longsor, terutama mereka yang tinggal di Naypyidaw.
Salah satu penduduk di Naypyidaw mengatakan dia dan anaknya berlindung di pohon untuk menghindari banjir bandang.
"Air tiba-tiba mencapai desa pada malam hari, tak ada waktu untuk berlari," katanya, dikutip AFP.
Berdasarkan keterangan warga, tim penyelamat terlambat datang 30 menit ketika bencana menghantam wilayah tersebut.
"Kami baru diselamatkan beberapa saat kemudian,” katanya.
Beberapa penduduk desa tampak menggunakan rakit darurat untuk mengangkut harta benda, sementara yang lain menggiring ternak ke tempat lebih tinggi.
"Ini pertama kalinya saya mengalami banjir seperti ini. Kami tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri. Itu adalah pengalaman yang sangat menakutkan,"kata penduduk lain.
Banjir dan longsor juga menyebabkan bangunan hingga jembatan di Myanmar hancur.
Sementara di negara lain, Vietnam, bencana ini juga telah menyebabkan lebih dari 200 warga meninggal dunia, 100 masih hilang dan ribuan orang mengungsi.
- Ganjil Genap dan One Way Berlaku di Tol saat Lebaran 2022, Ini Tanggal dan Ruas Tol yang Kena
- Ketua AGSI Hibahkan Baju Angkinan Warisan ke Museum Balaputra Dewa
- Tsunami Covid di China, Zhejiang Catat 1 Juta Kasus Sehari