Penyakit Kanker Payudara Mendominasi di Sumsel

ilustrasi kanker payudara. (ist/net)
ilustrasi kanker payudara. (ist/net)

Kasus kanker payudara mendominasi di Sumatera Selatan sejak tahun 2018 lalu hingga sekarang.


Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel mencatat, terdapat 11 penyakit kanker yang mendominasi. Namun penderita kanker payudara lebih banyak dibandingkan penyakit lain.

Dalam catatan mereka, jumlah penderita kanker payudara sebanyak 809 kasus atau sekitar 19,63 persen, kanker serviks  sebanyak 489 kasus atau 11, 86 persen, kanker trakea bronkus paru ada 257 kasus atau 6,32 persen.

Kemudian,  kanker limfoma non Hodgkin ada 237 kasus atau 5,75 persen. Ada kanker  ovarium ada 233 kasus atau 5,67 kasus. Lalu kanker nasofaring  ada 201 kasus atau 4,88 kasus dan kanker Thyroid ada 181 kasus atau 4,39 persen.

Kanker rektum ada 166 kasus atau 4,03 persen, kanker darah ada 135 kasus atau 3,28 persen. Kanker usus ada 131 kasus atau 3,18 persen dan kanker kulit ada 100 kasus atau 2,43 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Trisnawarman mengatakan, jumlah tersebut ini tidak hanya di Sumsel tapi dunia.

Bahkan, para penderita rata-rata baru datang ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan ketika sudah memasuki stadium lanjut.

“Padahal kalau terdeteksi dini, tingkat kehidupannya akan jauh lebih memungkinan,”kata Trisnawarman, Senin (5/4).

Dijelaskan Trisnawarman,pemicu penyakit ini banyak faktor. Mulai gaya hidup hingga faktor keturunan. Namun paling banyak adalah penderita kanker karena gaya hidup tidak sehat merokok, kurang aktivitas (olahraga), junk food dan kurang makanan berserat baik buah-buahan dan sayur-sayuran dan minuman beralkohol.

”Ini dapat memicu penyakit tidak menular,” ungkap dia.

Oleh karena itu, sambung dia, upaya pencegahan penyakit tidak menular dapat berupa cek kesehatan berkala baik deteksi dini gula darah maupun tekanan darah agar  tidak terkena penyakit tidak menular.

Kemudian, terhindar dari paparan rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang istirahat cukup, kelola stress. Pasalnya, jika sudah terkena penyakit tidak menular maka pengobatannya seumur hidup.

 "Selain, jika sudah menderita PTM maka akan rentan terkena penyakit lainnya lantaran saling mempengaruhi,"ungkapnya.

Masih kata dia, untuk penanganan penderita kanker oleh dokter onkologi (bedah onkologi). Di Sumsel hanya ada lima dokter.

”Karena itu, kalau di rumah sakit, antrian dokter ini sangat panjang,”kata dia.