Untuk menekan angka kasus bullying di Kabupaten Muara Enim, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Muara Enim mengadakan pelatihan bagi 50 konselor remaja dan dewasa pada Senin (4/11).
- Cegah Bullying, PIM Sumsel Edukasi Anak Tahfidz Zaim Dachlan
- Siswa SD Sekolah Elit di Palembang Diduga Alami Bullying, Orang Tua Lapor Polisi
- Selalu Dirundung, Jadi Alasan Pelajar di Palembang Nekat Tikam Teman Sekelas hingga Tewas
Baca Juga
Pelatihan ini diadakan di ruang rapat DPPKB Muara Enim dan mengusung pendekatan integratif guna mengatasi berbagai tantangan kesehatan mental.
Kepala DPPKB Kabupaten Muara Enim, Rinaldo mengatakan, bahwa pelatihan ini diinisiasi karena meningkatnya kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
"Akhir-akhir ini kasus bullying di Muara Enim sudah beberapa kali terjadi dan viral. Makanya kita serius dan menjaring pelajar untuk dilatih menjadi konselor," ujarnya.
Sebagai langkah awal, pihaknya membentuk Balai Penyuluh KB di tujuh kecamatan di Muara Enim sebagai pilot project, yaitu di Kecamatan Muara Enim, Tanjung Enim, Tanjung Agung, Ujan Mas, Rambang Niru, Rambang, dan Semende Darat Laut (SDL). Di balai ini akan disediakan ruang konseling dengan konselor sebaya dari Genre dan Pik-R, serta konselor dewasa dari tenaga penyuluh KB yang telah mendapatkan pelatihan.
Rinaldo menjelaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari layanan terintegrasi bernama "Proper Layanan Peningkatan Kesehatan Mental Remaja melalui Sistem Terintegrasi dan Elaborasi Berkelanjutan" (SINDERELA).
Layanan ini dirancang untuk menyediakan konseling kesehatan mental bagi remaja, baik secara online maupun offline, melalui sebuah platform berbasis aplikasi.
Melalui platform SINDERELA, remaja atau keluarga dapat mengakses layanan konseling kesehatan mental dan Pusat Pembelajaran Keluarga Sejahtera (PPKS) dengan memilih opsi online atau offline. Pengguna hanya perlu mendaftar menggunakan email, dan jika diperlukan, dapat dirujuk ke psikolog untuk konsultasi lanjutan.
Rinaldo menambahkan, bahwa layanan ini sepenuhnya gratis, karena konselor maupun psikolog yang terlibat dibiayai oleh pemerintah Kabupaten Muara Enim.
“Kami berharap layanan SINDERELA dapat berjalan optimal dengan dukungan seluruh stakeholder melalui perjanjian kerja sama,” pungkasnya.
- Pelajar SD Hanyut di Sungai Niru Muara Enim, Tim SAR Lakukan Pencarian
- DPRD Muara Enim Desak BBPJN Sumsel Perbaiki Jalan Rusak
- Calon PPPK di Muara Enim Khawatir Tidak Lulus Karena Keterlambatan Pemberkasan