Edane Tampil Memukau di Muara Enim, Terpesona oleh Pindang Baung dan Semangat Musisi Muda

Group Band Rock Edane meet and greet di mess hall Hotel Saka Bukit Asam/Foto:Noviansyah
Group Band Rock Edane meet and greet di mess hall Hotel Saka Bukit Asam/Foto:Noviansyah

Grup band rock legendaris, Edane, baru-baru ini tampil di Sound Stage Music Fest Nasional Competition yang digelar di Muara Enim, Sumatera Selatan. Penampilan mereka kali ini memberikan kenangan yang tak terlupakan, baik dalam hal musik maupun kuliner khas yang memikat, seperti pindang baung.


Gitaris Edane, Eet Sjahranie, mengungkapkan betapa ia dan para personel lainnya terkesan dengan masakan pindang baung yang menjadi hidangan khas di Muara Enim. 

"Yang akan terus teringat di benak saya adalah masakan khas pindang baung, dan semangat generasi muda Muara Enim dalam bermusik," ujar Eet saat berbincang dengan awak media di Mess Hall Hotel Saka Bukit Asam, Minggu (4/5).

Kunjungan ini merupakan kali kedua bagi Edane ke Muara Enim, setelah penampilan pertama mereka di Tanjung Enim pada tahun 2005. 

"Perkembangan yang terjadi di Muara Enim sangat pesat, terutama dalam industri musik. Sound Stage kini sudah menjadi acara rutin, diikuti banyak band, dan penontonnya sangat antusias," kata Eet yang sangat mengapresiasi pertumbuhan tersebut.

Edane, yang kini tampil dengan formasi baru, terdiri dari Fajar Satritama (gitar), Eet Sjahranie (gitar), Evin Ranca Bakri (vokal), Hendra Zamzami (gitar), Ari Bas (bass), dan Trison Manurung, merasa bangga bisa menjadi bagian dari acara yang diikuti sekitar 40 grup band rock dari berbagai daerah. 

"Kami merasa terhormat bisa diundang ke sini. Kehadiran kami diharapkan bisa memberi semangat baru bagi musisi muda di Muara Enim," tambahnya.

Selain tampil di atas panggung, Edane juga menunjukkan dukungan terhadap produk lokal, terutama dalam penggunaan peralatan musik buatan Indonesia. Eet menyebutkan bahwa mereka telah menggunakan gitar lokal sejak 2006. "Kami memilih produk lokal karena kualitas dan ketahanan yang sudah terbukti, meskipun harganya sedikit lebih mahal," ungkapnya.

Meskipun industri musik rock di Indonesia saat ini tidak sebesar dulu, Edane tetap optimis. "Musik adalah cara untuk berkomunikasi dan mengkritik. Kami akan terus berkarya dan berekspresi melalui musik," tegas Eet.

Ketua Pelaksana Sound Stage Music Fest, Parlaungan Harahap, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Edane yang telah hadir di acara tersebut. "Kehadiran Edane sangat berarti bagi kami. Kami berharap festival ini terus berkembang dan memberi ruang bagi musik rock di Muara Enim," kata Parlaungan.

Di samping itu, Parlaungan mengungkapkan bahwa banyak peserta festival yang berharap Edane bisa menjadi guest star di acara-acara selanjutnya, dengan tujuan untuk mendorong semangat musisi rock di Muara Enim.

Dengan semangat yang terus berkobar, Edane bertekad untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi terbaik bagi dunia musik Indonesia. Mereka berharap kegiatan serupa bisa terus didukung oleh pemerintah daerah, serta menjadi bagian dari pengembangan ekonomi UMKM dan pariwisata di Muara Enim, khususnya Tanjung Enim.

Muara Enim, dengan segala pesonanya, terus menjadi kota yang meninggalkan kesan mendalam bagi Edane, baik dalam hal musik maupun kuliner. Semoga penampilan mereka di Sound Stage Music Fest ini dapat membuka lebih banyak kesempatan untuk musik rock Indonesia di masa depan.