Indonesia Masih Punya PR Vaksinasi 150 Juta Warga

Tangkapan layar Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi pada Konferensi Pers Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap ke-42. (BPMI Setpres/rmolsumsel.id)
Tangkapan layar Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi pada Konferensi Pers Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap ke-42. (BPMI Setpres/rmolsumsel.id)

Lima juta dosis vaksin jadi Covid-19 Sinovac kembali tiba di Tanah Air, Senin (23/8). Secara total lebih dari 200 juta vaksin telah diterima Indonesia baik vaksin jadi maupun bulb.


“Di tengah kelangkaan vaksin di dunia saat ini, memastikan ketersediaan stok vaksin bukanlah tugas yang mudah. Oleh karena itu, Indonesia patut bersyukur bahwa kita termasuk negara yang berhasil mengamankan stok vaksin untuk kebutuhan perlindungan keluarga kita,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Heru Pambudi pada Konferensi Pers Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap ke-42 yang diselenggarakan secara virtual.

Dengan keberhasilan Indonesia memperoleh vaksin, Heru mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi mendukung program vaksinasi. Adanya optimalisasi vaksin yang sudah tersedia dan percepatan program vaksinasi bertujuan mempercepat terbangunnya herd immunity.

Sampai saat ini, sebanyak 57 juta orang Indonesia telah divaksinasi Covid-19 dengan 31 juta di antaranya telah divaksin dua dosis atau lengkap.

“Dari target 208 juta orang untuk membangun herd immunity, artinya kita masih mempunyai PR sebesar 150 juta yang masih harus divaksinasi,” kata Heru.

Dalam rangka pengendalian pandemi, Pemerintah memberikan prioritas tertinggi untuk anggaran penyediaan vaksin dan pendukungnya demi suksesnya program vaksinasi. Untuk itu, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp57,75 triliun untuk vaksinasi karena vaksinasi adalah salah satu game changer penting untuk percepatan pemulihan ekonomi.