Gandeng Bumame Farmasi, Polrestabes Palembang Sediakan Layanan Vaksinasi 24 Jam

Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau outlet vaksinasi 24 jam kerja sama Polrestabes Palembang dengan Bumame Farmasi, Jumat malam (24/12). (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)
Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau outlet vaksinasi 24 jam kerja sama Polrestabes Palembang dengan Bumame Farmasi, Jumat malam (24/12). (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)

Upaya mempercepat capaian target vaksinasi bagi masyarakat, Polrestabes Palembang bekerja sama dengan Bumame Farmasi membuka sentra layanan vaksinasi 24 jam.


Kapolrestabes Palembang, Kombes Irvan Prawira Satyaputra, outlet Bumame Farmasi Pahlawan yang selama ini diketahui telah menyediakan layanan swab dan antigen selama 24 jam juga dimanfaatkan oleh kepolisian Palembang untuk melayani vaksinasi.

“Polrestabes Palembang memasukkan item vaksinasi 24 jam baik dosis satu atau kedua bagi warga atau siapa saja umat manusia yang melewati jalan ini. Pilihan vaksin beragam mulai dari Sinovac, AstraZeneca dan Pfizer,” katanya usai meresmikan layanan vaksinasi 24 jam di outlet Bumame Farmasi Pahlawan, Jumat (24/12).

Menurut Irvan, saat ini Polrestabes Palembang akan menggunakan fasilitas dari Bumame Farmasi Pahlawan dan ada sebanyak 3 sampai 4 vaksinator yang akan membantu masyarakat untuk melakukan vaksinasi dalam waktu 24 jam.

“Untuk orientasinya kita limpahkan ke rekan-rekan Bumame, sebab biasanya habis vaksin ini perlu waktu kurang lebih 30 menit untuk memastikan tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI),” tuturnya.

Irvan meminta agar masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan untuk melakukan vaksinasi. Apalagi Polda Sumsel terus mendukung Polrestabes Palembang untuk memberikan hadiah sepeda motor kepada warga yang melakukan vaksinasi.

“Ada sebanyak 44 motor yang akan diundi pada tanggal 1 Januari 2022 pukul 10 pagi. Kita akan terus konsen untuk meningkatkan vaksinasi di angka terbaik,” katanya.

Irvan menyampaikan, Herd Immunity tidak akan tercapai apabila terjadi ketidakseimbangan kerja sama antara masyarakat dan Pemerintah.

“Semoga Tahun Baru pekan depan masyarakat dapat mengubah pola pikir. Kalau biasanya merayakan dengan kembang api dan kumpul-kumpul, tahun ini cukup di rumah dan introspeksi apa yang sudah dilakukan setahun ke belakang,” tukasnya.