Kritisi SFC Gagal ke Liga 1, Komisi V DPRD: Urus Sepakbola Harus Orang yang Paham

Ketua Komisi V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Susanto Adjis/ist
Ketua Komisi V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Susanto Adjis/ist

Kegagalan Sriwijaya FC (SFC) meraih tiket promosi ke Liga 1 di musim ini, mendapat sorotan tajam berbagaui pihak. Salah satunya, Ketua Komisi V DPRD Sumatera Selatan, Susanto Adjis. 


Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, kalau dirinya tidak tendensi dengan siapapun terkait gagalnya klub kebanggaan masyarakat Sumsel itu ke Liga I. Namun dia menilai ketika berbicara sepakbola segala sesuatu harus diurus orang yang benar-benar paham dengan sepakbola. 

"Harus lebih fokus, terus jujur yang urus sepak bola adalah orang yang paham soal sepak bola, karena seperti yang saya bilang tadi banyak yang perlu kita evaluasi kedepan hasil evaluasi akan terlihat nih, evaluasinya, evaluasi menyeluruh  karena tidak mungkin prestasi bisa di capai kalau tanpa kerjasama  disetiap elemen klub, ini juga yang harus kita perhatikan kedepan," katanya, Jumat (24/12).

Dia menilai setiap pekerjaan, apapun namanya tetap harus ada evaluasi begitu juga dengan hasil yang telah di capai, evaluasi menyangkut banyak hal termasuk target yang gagal dicapai. 

"Ini harus ada koreksi, ada beberapa hal yang mungkin  perlu di benahi dan kita berharap kedepan target untuk masuk ke Liga I  yang dibebankan Pemprov Sumsel  bisa tercapai dan dari hasil evaluasi ini menurutnya akan terlihat, karena menurut saya target itu menyangkut tugas kolektif  harus juga kita evaluasi misalnya soal manajemen," katanya.

Hal senada dikemukakan Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli mengaku dengan hasil ini membuat pecinta SFC sedih karena tim kebanggannya gagal menuju liga I.

"Ada beberapa hal yang akan menjadi catatan kedepan, pertama terkait dengan sponsor, manajemen SFC harus lebih pro aktif lagi  untuk mencari sponsor dari  perusahaan-perusahaan  yang ada di Sumsel, ataupun diluar Sumsel sehingga ini menjadi motivasi juga  bagi tim untuk  bersemangat dalam bertanding,” katanya.

Lalu menurut politisi PKS ini dari segi performa, SFC dinilainya sudah sangat maksimal. Dia berharap kedepan bisa lebih baik lagi untuk berlaga di liga 2 hingga menembus kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Liga 1.

"Tentu keterlibatan Pemprov Sumsel walaupun  tidak melalui APBD paling tidak  memberikan suport terhadap tim SFC ini lebih baik lagi," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi V DPRD Sumsel Rizal Kenedi menilai kegagalan SFC harus di evaluasi secara menyeluruh baik secara manajemen pelatih dan pemain.

"Dulu SFC pernah membawa sejarah yang gemilang untuk Sumatera Selatan dan pernah mendapatkan double winner, artinya dengan kegagalan di liga 2 ini tentunya perlu ada evaluasi , jadi evaluasi tidak terfokus pada person tetapi secara manajemen keseluruhan," kata politisi PPP ini.

"Harus lebih fokus pada pekerjaan, termasuk mungkin sumber keuangan , apalagi sejak tidak lagi di biayai APBD Sumsel tentunya ini menjadi evaluasi bagaimana  mendapatkan dana itu. Kita kan banyak perusahaan-perusahaan besar di Sumsel, sedangkan SFC ini merupakan kebanggaan Sumatera Selatan," tandasnya.