Eksekutor Penyiraman Air Keras Terhadap Aktivis Sumsel Ditembak Polisi

Eksekutor penyiraman air keras terhadap aktivis di Sumsel.(ist/rmolsumsel.id)
Eksekutor penyiraman air keras terhadap aktivis di Sumsel.(ist/rmolsumsel.id)

Sempat buron empat bulan, Prengki (30) eksekutor penyiraman air keras terhadap Panji Kresna Suharjo, aktivis di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 10 April 2021 lalu, ditangkap Jatanras Polda Sumsel di Provinsi Lampung, Rabu (28/7).


Karena melarikan diri saat akan ditangkap, anggota sempat memberikan tembakan peringatan ke udara tapi tidak di gubris pelaku, sehingga anggota melumpuhkan kaki kanannya dengan timah panas.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Hisar Siallagan didampingi kasubdit 3 Jatanras Kompol CS. Panjaitan mengatakan, tersangka Prengki berhasil dikejar ke tempat persembunyian di Lampung. Tersangka sempat melarikan diri selama empat bulan ke perairan daerah Sungsang. Namun, pelaku akhirnya ditangkap di kawasan Lampung Timur..

"Tersangka ini baru berpindah tempat dari Sungsang ke Lampung Timur. Kita tangkap tersangka di sebuah rumah di kawasan Lampung timur itu," katanya.

Dari keterangan kedua tersangka, didapatkan informasi bertolak belakang. Dia memastikan akan kita dikonfrontir kedua tersangka ini untuk mengetahui peran masing masing tersangka.

“Tersangka kami jerat dengan pasal 351 dan 170 KUHP dengan ancaman di atas lima tahun penjara. Adapun barang bukti yang diamankan 1 motor, 1 helm, dan pakaian korban,” katanya.

Tersangka Prengki mengakui dirinya yang menyiramkan air keras ke wajah korban. Diakuinya pula, ia hanya diperintah oleh rekannya Ferry Zulkarnain. Ferry sendiri saat ini sudah masuk dalam proses persidangan untuk kasus penyiraman air keras pada korban Panji. Diketahui, karena sakit hati dengan korban yang telah menipu keluarga Ferry 125 juta dengan janji bisa memasukan keluarga Ferry menjadi PNS.

“Saya dengan korban tidak ada permasalahan apapun, Ferry Zulkarnain yang bermasalah dengan korban Panji. Saya kenal sama Panji. Saya mau disuruh Ferry karena saya sudah berutang budi sama Ferry dia sudah baik sama ibu,”katanya.

Dikatakan Prengki, ia disuruh menyiram air keras ke korban Panji tidak diupah sepeser pun oleh Ferry. Yang menyiapkan cuka parah dan motor dari Ferry semua rencana penyiraman air keras sudah tiga hari direncanakan. 

“Waktu itu saya dibonceng Ferry, Panji kami iringi dari belakang. Tiba di TKP, motor korban langsung dipepet, baju korban saya tarik korban. Saat terguling, saya siram air keras ke wajahnya,” katanya.