Derita Keluarga Beni, Korban Fatality di Areal Tambang PTBA

Suasana kediaman Beni, korban kecelakaan kerja di areal tambang PT Bukit Asam. (noviansyah/rmolsumsel.id)
Suasana kediaman Beni, korban kecelakaan kerja di areal tambang PT Bukit Asam. (noviansyah/rmolsumsel.id)

Suasana duka masih menyelimuti kediaman Beni Arif Wahyudi (35), karyawan PT. Madhani Talatah Nusantara (MTN) yang tewas akibat kecelakaan tambang (fatality), Minggu malam (10/4).


Dua unit tenda masih berdiri didepan rumah bertipe 36 yang ada di Perumahan Bara Lestari Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim saat Kantor Berita RMOLSumsel menyambangi, Senin (11/4). Sejumlah kerabat tampak masih berada dalam rumah. Raut muka kesedihan masih terlihat di wajah mereka.

Kejadian yang menimpa salah seorang anggota keluarga mereka cukup memukul psikis mereka. Terlebih, korban memiliki dua orang anak yang masih harus dihidupi.

Beni sendiri dikenal cukup membaur di tengah masyarakat. Baik sewaktu masih tinggal di Jalan Masjid Karang Asam Rt 03 Rw 03 Kelurahan Tanjung Enim Selatan maupun di kediaman barunya. Sebelum menyambangi rumah duka, tim sempat mendatangi lokasi tempat tinggalnya yang lama.

Suasana lingkungan perumahan di Jalan Masjid Karang Asam Rt 03 Rw 03 Kelurahan Tanjung Enim Selatan yang merupakan kediaman lama korban. (ist/rmolsumsel.id) 

Kabar meninggalnya Beni juga sempat diumumkan di masjid tempat tinggalnya yang lama. Bukti bahwa Beni cukup akrab dengan warga disana. “Katanya akibat kecelakan kerja. Informasinya saat sedang melakukan pengelasan mobil tangki BBM,” ujar salah seorang warga, Romli.

Romli menyebutkan, jenazah Beni langsung dimakamkan, Minggu sore (11/4) sekitar pukul 16:00 WIB. “Keadaannya memprihatinkan, dirinya terbakar karena ledakan dan satu lengannya putus, Beni selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik dan ulet dalam bekerja," jelasnya singkat.

Suasana pemakaman korban Beni, karyawan PT MTN yang tewas akibat kecelakaan kerja di areal tambang PT Bukit Asam. (ist/rmolsumsel.id)

Respon serupa juga ditunjukkan warga yang tinggal di Perumahan Bara Lestari. Wartawan yang berkunjung ke rumah duka cukup hanya menyebutkan nama korban saja. Selanjutnya, warga langsung mengantar ke rumah yang dimaksud.

Tiba di rumah duka, beberapa kerabat maupun keluarga Beni yang berada di dalam rumah menolak untuk memberi keterangan. “Kami tidak ingin berkomentar banyak dahulu, masih suasana duka, kami kehilangan kakak kami tersayang, intinya kami ingin secara kekeluargaan saja,” ujar salah seorang keluarga korban saat dibincangi wartawan.

Kejadian yang menimpa Beni tentu menjadi preseden buruk bagi industri pertambangan Sumsel. Sebab, di awal tahun sudah ada dua kejadian yang menimpa pekerja tambang. Sebelumnya, pada 20 Februari 2022, fatality terjadi di areal pertambangan PT Trimata Benua yang berada di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin. Uniknya, kedua pekerja tambang yang menjadi korban kecelakaan kerja tersebut bernama sama, yakni Beni.

Kecelakaan tambang yang menyebabkan korban tewas (fatality) kembali terjadi. Kali ini terjadi di areal tambang Tanjung Enim pada Minggu (11/4). Informasi yang dihimpun, korban Benny alias Ayib, warga Karang Asem, Tanjung Enim meregang nyawa saat bertugas mengelas bagian dari mobil tangki pengangkut BBM.

Apesnya, tangki meledak dan membuat korban terpental dan langsung meninggal di lokasi kejadian. Korban disebutkan mengalami luka bakar serius dan kehilangan satu lengannya akibat ledakan dalam kejadian tersebut. "Kejadian pagi, sore harinya langsung dimakamkan,"ujar salah satu warga yang mengetahui kejadian.

Sejumlah kerabat dan tetangga menghadiri pemakaman korban di Pemakaman Karang Asem yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Pada malam harinya, berdasarkan pantauan kantor berita RMOLSumsel, keluarga korban juga menggelar takziah di rumah duka.

Korban ayah dua anak itu merupakan pegawai PT Madhani Telatah Nusantara (PT MTN). PT MTN saat ini berkontrak dengan PT Satria Bahana Sarana (SBS), untuk melakukan proyek pengupasan overburden di dalam wilayah IUP PT Bukit Asam. PT SBS sendiri merupakan cucu perusahaan plat merah itu.