Buntut Fatality, Dirjen Minerba Hentikan Operasional Barasentosa Lestari

Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara/Kepala Inspektur Tambang, Sunindyo Suryo Herdadi. (ist/rmolsumsel.id)
Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara/Kepala Inspektur Tambang, Sunindyo Suryo Herdadi. (ist/rmolsumsel.id)

Pasca fatality yang menimpa seorang pekerja di kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Barasentosa Lestari, Direktorat Jenderal (Ditjen) Minerba melakukan penghentian sementara operasional perusahaan. 


Penghentian operasional tersebut dilakukan guna kepentingan penyelidikan oleh Inspektur Tambang terhadap peristiwa nahas menewaskan pekerja tersebut. 

"Betul, saat ini kegiatan operasional penambangan berhenti," kata Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara/Kepala Inspektur Tambang, Sunindyo Suryo Herdadi saat dihubungi Kantor Berita RMOL Sumsel, Sabtu (7/10). 

Sunindyo mengatakan, pihaknya telah mengerahkan Inspektur Tambang untuk melakukan investigasi di lapangan. "Kami sudah tugaskan Inspektur Tambang untuk investigasi insiden tersebut," katanya singkat. 

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan kerja (fatality) berujung tewas kembali terjadi di sektor pertambangan Sumsel. 

Kali ini terjadi di kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Bara Sentosa Lestari (BSL) yang berlokasi di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara. 

Seorang operator alat berat jenis Bulldozer bernama Bagus Sucipto (30), ditemukan tewas pada Jumat (6/10), sekitar pukul 14.30 WIB. Korban tertimbun bersama alat beratnya saat sedang bekerja di areal disposal. 

Korban sendiri merupakan karyawan PT Bintang Sukses Energi (BSE), vendor dari PT BSL. Selanjutnya jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Ruan Ilir Kecamatan Muara Sebo Ulu Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

Informasi yang dihimpun, kejadian berawal ketika korban tengah melakukan pekerjaan di areal disposal tambang batubara tersebut, Kamis (5/10) sekitar pukul 22.00 WIB. Namun, tiba-tiba korban dilaporkan menghilang bersama alat berat. 

Pencarian pun dilakukan. Sekitar pukul 24.00 WIB, alat berat yang dikendalikan korban berhasil ditemukan di bawah timbunan lumpur. Namun, jasadnya masih dinyatakan hilang. 

Setelah melakukan pencarian, keesokan harinya barulah jasad korban ditemukan terkubur di bawah timbunan lumpur, tak jauh dari lokasi alat berat ditemukan. 

Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto didampingi Kasat Reskrim AKP Sofian Hadi dan Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Hendri membenarkan adanya kejadian tersebut. 

Petugas telah melakukan upaya penyelidikan atas kejadian tersebut dengan melakukan olah TKP serta memintai keterangan saksi dan mengumpulkan barang bukti.  

"Untuk jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga," kata Kapolsek.