Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Asgianto, menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden keracunan makanan yang menimpa 173 pelajar dari jenjang PAUD hingga SMA usai menyantap makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
- Bupati PALI Beri ‘PR’ Dinas Pertanian, Tingkatkan Produktivitas Sawah Jadi Tiga Kali Panen
- Bupati PALI Serahkan Hadiah Umrah kepada Pegawai yang Khatam Al-Quran Setelah Ramadan
- Gubernur Sumsel Herman Deru Berbagi Tips Sukses Membangun Daerah Pemekaran kepada Bupati PALI
Baca Juga
Ia menduga kejadian ini disebabkan kelalaian teknis dalam proses pengolahan dan distribusi makanan oleh pihak ketiga.
“Alhamdulillah kemarin sudah langsung ditindaklanjuti. Sejauh ini tidak ada masalah yang berarti. Tapi kami tegas soal sanksi. Tinggal tunggu hasil laboratorium keluar, baru kita ambil langkah. Pasti Pak Prabowo juga punya atensi khusus, karena ini menyangkut masa depan anak-anak kita,” ujar Asgianto usai menghadiri peringatan HUT ke-79 Provinsi Sumsel di Gedung DPRD Sumsel, Kamis (15/5/2025).
Politisi Partai Gerindra ini menyebut hasil laboratorium diperkirakan keluar dalam 2–3 hari ke depan. Pemeriksaan menyasar lima indikator bahan makanan seperti tempe, tahu, dan ikan. “Kita tidak bisa menduga-duga, tapi yang jelas ini berasal dari makanan,” tambahnya.
Asgianto menegaskan, kendati program MBG berada di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN), Pemkab PALI tidak mendapatkan laporan berkala dari pihak pelaksana program di lapangan.
“Selama ini tidak pernah ada laporan ke kami. Baru saat kejadian ini muncul, tanggung jawab jatuh ke Pemkab. Makanya kami akan beri sanksi tegas kepada pihak ketiga yang lalai,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, ia menyatakan vendor MBG akan langsung diganti. “Tidak ada pilihan lain. Mereka dianggap gagal, maka diganti. Titik,” ujarnya.
Akibat insiden tersebut, Asgianto menyatakan program MBG di PALI sementara dihentikan. Saat ini, uji coba program baru dilakukan di Kecamatan Talang Ubi, dan akan dievaluasi lebih lanjut.
“Ini soal masa depan anak-anak, dan ini adalah program prioritas Pak Prabowo. Jangan sampai niat baik beliau rusak oleh oknum yang hanya mencari untung,” tegasnya.
Terkait penandatanganan MoU Penyediaan Lahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) antara Pemkab PALI dan BGN, Asgianto menyatakan pihaknya telah siap. Tiga kecamatan menjadi prioritas, yakni Talang Ubi, Penukal Utara, dan Abab.
“Tim dari BGN akan turun langsung untuk survei lahan yang aman, nyaman, dan terjangkau sekolah-sekolah terdekat. Ini penting, karena menyangkut anak-anak,” katanya.
Ia menyebut Pemkab PALI telah menyiapkan lahan milik pemerintah daerah dengan luas 800 hingga 1.000 meter persegi, sesuai permintaan BGN. Namun, kelayakan lahan tersebut masih akan dikaji lebih lanjut oleh pihak BGN.
“Detailnya nanti akan dibahas langsung saat saya bertemu dengan pihak BGN. Kalau sudah ketemu, enak ngomongnya,” pungkasnya.
- Dua Pekan Pasca Keracunan Massal, Program MBG di PALI Masih Dihentikan
- Pemkab Muba Siapkan MoU untuk Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
- Imbas Keracunan Massal di PALI, DPRD Sumsel Minta Penyedia Menu MBG Wajib Kantongi Sertifikasi