Dinas Sosial (Dinsos) Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan mendirikan dapur umum di lokasi banjir bandang Sungai Mesat. Dan telah melakukan pendataan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak.
- Pj Bupati OKU Sebut Banjir Besar di Wilayahnya Akibat Deforestasi, Tambang Batu Bara Jadi Penyebabnya?
- Balita Tenggelam Pasca Banjir Bandang Lubuklinggau Ditemukan Tak Bernyawa
- Banjir Bandang di Lubuklinggau, Seorang Anak Berumur 4 Tahun Hilang Terseret Arus
Baca Juga
"Kita buka dapur umum di Karya Bakti," kata Kasi Penanggulangan Korban Bencana Alam dan Sosial Dinsos Lubuklinggau, Nuki kepada RMOLSumsel pada Senin, 3 Juni 2024.
Data pihaknya menyebutkan, banjir bandang akibat Sungai Mesat meluap terjadi di tiga Kelurahan. Yakni Wirakarya (Kecamatan Lubuklinggau Timur II), Cereme Taba (Kecamatan Lubuklinggau Timur II) dan Sukajadi (Kecamatan Lubuklinggau Barat I).
Di Kelurahan Wirakarya RT 07 terdapat 9 KK, RT 09 terdata 9 KK. Lalu di Kelurahan Cereme Taba di RT 08 terdapat 5 KK yang terdampak. Kemudian di Kelurahan Sukajadi RT 01 terdapat 11 KK.
"Akibat sungai meluap, sehingga menyebabkan banjir bandang. Ada beberapa rumah yang ambruk bagian dapur kebawa arus sungai," jelasnya.
Lebih lanjut, ada pula rumah warga yang terendam hingga menyebabkan peralatan rumah tenggelam. Dan warga yang rumahnya terdampak harus dievakuasi.
"Warga sekarang sudah evakuasi barang-barang terus berangsur kering dan melakukan proses pembersihan," pungkasnya.
Selain itu banjir bandang juga mengakibatkan satu jembatan permanen penghubung Wirakarya dengan Karya Bakti alami rusak parah. Jembatan permanen tersebut putus diterjang banjir bandang yang membawa ranting pohon besar.
- Tim Macan Linggau Gelar Patroli Hunting, Amankan Wilayah Kota Lubuklinggau
- Ibu Muda di Lubuklinggau Ditangkap Polisi Terkait Kasus TPPO, Korbannya Remaja 14 Tahun
- Pj Gubernur Sumsel Hadiri Rakor Bahas PHK dan Persiapan Penetapan Upah Minimum 2025