Bencana longsor dan banjir bandang di Sukabumi memakan korban jiwa. Selain itu, sejumlah warga juga masih dilaporkan hilang.
- Polda Metro Bilang Berkas Perkara Lengkap, Pengacara Firli Bahuri: Ini Rekayasa untuk Pengaruhi Praperadilan
- Pemilu 2024, PKB Sumsel Targetkan 10 Kursi di DPRD Sumsel
- Ray Rangkuti: Cara Ganjar Sikapi Gejolak Wadas Menyumbat Tren Elektabilitasnya
Baca Juga
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto menyebutkan, data terbaru menunjukkan 38 kecamatan terdampak. Lebih banyak dari laporan Bupati Sukabumi sebelumnya yang mencatat 35 kecamatan.
"Meninggalnya per hari ini enam orang, yang hilang masih tujuh," kata Suharyanto saat jumpa pers bersama Bupati Sukabumi dan Pimpinan DPR RI di lokasi bencana, Jumat 6 Desember 2024.
Jumlah korban dan kerusakan diperkirakan terus berkembang. Terelebih, akses jalan menuju lokasi bencana masih ada yang terputus, sehingga menyulitkan upaya penanganan langsung.
BNPB bersama pemerintah daerah pun telah menetapkan status tanggap darurat, memungkinkan koordinasi dan bantuan dilakukan secara intensif.
"Makanya kita rapat koordinasi ini sekaligus membagi tugas apa-apa yang harus dikerjakan agar kembali pulih," sambungnya.
BNPB juga telah menyalurkan bantuan awal dan akan melakukan pendampingan. Namun, Suharyanto menegaskan tanggung jawab BNPB juga meliputi wilayah lain di Indonesia yang terdampak bencana.
"Tentu saja tidak mungkin selamanya, karena Negara Kesatuan Republik Indonesia luas, bencana tidak hanya terjadi di Sukabumi saja. Karena itu mulai hari ini dan mudah-mudahan dalam waktu cepat (segera pulih)," pungkasnya.
- Indosat Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sukabumi
- Lima Daerah Diterjang Bencana di Sumut, 10 Orang Meninggal
- 4 Nelayan di Sukabumi Jatuh ke Laut, 3 Orang Belum Ditemukan