Bencana longsor dan banjir bandang di Sukabumi memakan korban jiwa. Selain itu, sejumlah warga juga masih dilaporkan hilang.
- Makin Dekat Penuhi Syarat Pilgub Sumsel, Hanura Resmi Dukung Heri Amalindo-Popo Ali
- Ini Sorotan DPRD Sumsel Terkait Raperda APBD Perubahan 2023
- Putri Candrawathi Resmi Ditahan: Saya Ikhlas, Mohon Doa Bisa Lalui Semua Ini
Baca Juga
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto menyebutkan, data terbaru menunjukkan 38 kecamatan terdampak. Lebih banyak dari laporan Bupati Sukabumi sebelumnya yang mencatat 35 kecamatan.
"Meninggalnya per hari ini enam orang, yang hilang masih tujuh," kata Suharyanto saat jumpa pers bersama Bupati Sukabumi dan Pimpinan DPR RI di lokasi bencana, Jumat 6 Desember 2024.
Jumlah korban dan kerusakan diperkirakan terus berkembang. Terelebih, akses jalan menuju lokasi bencana masih ada yang terputus, sehingga menyulitkan upaya penanganan langsung.
BNPB bersama pemerintah daerah pun telah menetapkan status tanggap darurat, memungkinkan koordinasi dan bantuan dilakukan secara intensif.
"Makanya kita rapat koordinasi ini sekaligus membagi tugas apa-apa yang harus dikerjakan agar kembali pulih," sambungnya.
BNPB juga telah menyalurkan bantuan awal dan akan melakukan pendampingan. Namun, Suharyanto menegaskan tanggung jawab BNPB juga meliputi wilayah lain di Indonesia yang terdampak bencana.
"Tentu saja tidak mungkin selamanya, karena Negara Kesatuan Republik Indonesia luas, bencana tidak hanya terjadi di Sukabumi saja. Karena itu mulai hari ini dan mudah-mudahan dalam waktu cepat (segera pulih)," pungkasnya.
- Banjir Bandang Terjang Nigeria, 115 Orang Tewas
- Indosat Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sukabumi
- Lima Daerah Diterjang Bencana di Sumut, 10 Orang Meninggal