Bagi-bagi Bubur Suro, Tradisi Ramadhan di Palembang yang Masih Lestari

Pembagian bubur suro di Masjid Suro Palembang/ist
Pembagian bubur suro di Masjid Suro Palembang/ist

Pembagian bubur Suro sudah menjadi tradisi sejak lama di setiap ramadhan di Palembang.


Tradisi ini terus dijalankan di Masjid Al Mahmudiyah yang berada di Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang.

“Tahun ini kami menyediakan ratusan porsi bubur suro yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar,” kata Pengurus Masjid Al Mahmudiyah Riyanto, Sabtu (16/3).

Dia menjelaskan, dana pembuatan bubur suro ini berasal dari warga sehingga bubur yang dimasak akan dibagikan kembali kepada warga sekitar dan jemaah masjid. Tradisi ini sudah lama dilakukan dan masih lestari hingga di bulan ramadhan tahun ini.

Pembuatan bubur Suro ini sendiri menggunakan resep yang sudah turun-temurun sejak dahulu. Dimana, bahan utama beras yang dicampur dengan semur daging serta rempah pilihan.

“Untuk 200 porsi bubur suro menghabiskan 8 kilogram beras dan 3 kilogram daging sapi,” ujarnya.

8 kilogram beras ini dimasak selama dua jam, dalam proses pembuatan, bubur suro ini harus terus diaduk hingga matang agar tidak gosong, biar bumbunya juga meresap.

Bubur suro, memiliki cita rasa yang enak dan gurih, sehingga bubur suro ini selalu dinantikan oleh masyarakat.

Biasanya saat pembagian bubur banyak anak-anak hingga orang tua sudah mengantre untuk mendapatkan bubur suro.

“Pembagian bubur suro sendiri di mulai pada pukul 04.30 hingga bubur habis, pembuatan bubur suro ini terus dilakukan selama Ramadhan,” pungkasnya.