Potret Tradisi Menyantap Bubur Suro Ketika Bulan Ramadan di Palembang

Hasyim bersama pengurus masjid lainnya tengah menyiapkan Bubur Suro sebagai menu berbuka Puasa. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmolsumsel.id).
Hasyim bersama pengurus masjid lainnya tengah menyiapkan Bubur Suro sebagai menu berbuka Puasa. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmolsumsel.id).

Bubur Suro, kudapan khas masyarakat Kota Palembang yang selalu ada setiap Bulan Ramadan sebagai menu berbuka. Rasanya yang gurih dengan warna coklat yang menggoda, membuat Bubur Suro menjadi santapan nikmat ketika berbuka.


Warna coklat dan rasa gurih tersebut berasal dari sop daging serta bumbu yang dicampur menjadi satu dalam wadah besar. Bubur tersebut kemudian diaduk menggunakan api kecil hingga matang dan mengental.

Bubur Suro yang tengah dicampur dengan beberapa bumbu. (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)

Untuk bisa menikmati Bubur Suro tersebut, masyarakat bisa mendatangi langsung Masjid Al Mahmudiyah atau yang biasa dikenal dengan Masjid Suro yang berlokasi di Jalan Ki Gede Ing Suro, Kecamatan Ilir Barat II sebelum waktu berbuka tiba.

Salah satu pengurus masjid membagikan Bubur Suro kepada masyarakat sekitar untuk dibawa pulang. (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)

Bubur Suro itupun dibagikan secara cuma-cuma atau gratis yang telah berlangsung dari sejak dahulu dan menjadi tradisi wajib Masjid Suro.

Hasyim, salah satu juru masak tengah memasak Bubur Suro untuk menu berbuka Puasa.(Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)

Bahkan, pengurus masjid juga memberikan kesempatan untuk membawa pulang bagi masyarakat yang ingin menikmati Bubur Suro di rumah masing-masing.