Dugaan ada motif politik di balik bocornya 204 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di KPU RI, dibantah Menkominfo Budi Arie Setiadi.
- Budi Arie Anggap Penjudi Online Korban yang Perlu Diselamatkan
- Indosat dan Mastercard Jalin Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
- Jokowi Akhirnya Perintahkan Bentuk Satgas Judi Online
Baca Juga
Budi Arie mengklaim bahwa pihaknya sudah menelusuri motif sementara pembobol ratusan juta data pemilih. Motifnya, diduga didasari motif ekonomi.
"Kalau motif kita berani jamin itu kepentingan komersil. Mau diperjualbelikan data itu. Kesimpulan sementara," kata Budi Arie kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11).
Ia meminta publik tidak resah akan adanya pembobolan 204 juta data DPT di Pemilu 2024. Sebab menurutnya, motif pembobolan bukanlah politik.
"Tapi cuma meyakinkan ini enggak ada motif politik, ini motif bisnis. Karena itu, supaya publik jangan resah dulu," pungkasnya.
Informasi dugaan pembobolan data KPU itu pertama kali ramai di media sosial X, karena akun bernama Mario @p4cen0g3 memposting sebuah gambar tangkapan layar situs peretas.
Dalam postingan diperlihatkan logo KPU beserta beberapa keterangan terkait data pemilih, yang dia jelaskan berdasarkan apa yang dia ketahui.
Peretas mengklaim telah mendapatkan sekitar 252 juta data dalam postingannya di situs jual beli data curian, yakni Breaschforum.
Akan tetapi, terdapat beberapa data terduplikasi dan akhirnya setelah melalui proses penyaringan hanya tersisa 204.807.203 data pribadi.
- JMSI Siap Dukung Polda Sumut Ciptakan Kondusifitas Jelang Pilkada Serentak 2024
- Syarat Dukungan Kurang, KPU Kembalikan Formulir Tiga Bakal Calon Walikota Palembang Independen
- Pakai Putusan MK, KPU Dinilai Mengakali Aturan Pencalonan Kepala Daerah bagi Anggota Legislatif