Dalam dua pekan terakhir ada tiga kegiatan tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini menunjukkan lembaga antirasuah itu tak terpengaruh dan tidak bisa dipengaruhi siapapun dalam kerja penindakan korupsi.
- Prabowo Harus Turun Tangan Berantas Mafia Impor Bawang Putih
- KPU Gelar Deklarasi Kampanye Damai Pilkada OKI 2024
- Diisukan Meninggal, Cawabup Empat Lawang Joncik Muhammad Bakal Lapor ke Polda Sumsel
Baca Juga
Termasuk tidak terpengaruh aksi para mantan pimpinan dan pegawai yang sibuk demo dan membuat opini negatif.
Koordinator Simpul Aktivis 1998 (Siaga '98), Hasanuddin mengatakan, penindakan yang dilakukan KPK terhadap dua kepala daerah, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dan Walikota Bandung Yana Mulyana, juga penindakan terhadap pejabat Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan dalam waktu dua pekan terakhir, membuktikan bahwa sistem penindakan KPK bekerja profesional dan efektif berdasarkan SOP.
"KPK selalu membuat kejutan dalam penindakan korupsi. Dan ini kabar menggembirakan bahwa KPK tak terpengaruh dan tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun dalam kerja penindakan korupsi," ujar Hasanuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/4).
Di mana, kata Hasanuddin, saat ini yang bekerja di KPK adalah sistem, bukan orang per orang. Apalagi, sinergitas KPK-Polri dalam tindakan tangkap tangan berjalan baik.
"Kami berharap, KPK juga akan membuat kejutan lainnya, tanpa terpengaruh kekuatan politik manapun juga dalam menuntaskan penyelidikan dan menindaklanjuti Laporan Kejadian Tindak Pidana Korupsi (LKTPK) yang saat ini ditangani KPK," pintanya.
"Kami meyakini pimpinan dan insan KPK sebagai satu kesatuan yang solid saat ini dalam menegakkan hukum, walaupun langit akan runtuh atau fiat justitia ruat caelum," pungkas Hasanuddin.
- Bulog dan Bapanas Harus Pangkas Jalur Distribusi Beras
- Komite II DPD RI Usulkan Revisi UU Minerba
- DPR Sahkan 9 Komisioner Komnas HAM, Satu Diantaranya Putra Daerah OKU Timur