Sejumlah hewan ternak di Jawa Timur terserang penyakit mulut dan kuku. Masyarakat diimbau tidak panik karena penyakit itu sangat jarang ditemukan menular ke manusia.
- Kasus Covid-19 Melandai, Angka BOR Palembang Hanya 6,5 Persen
- Tinggalkan Karantina Satu Menit, Pekerja Indonesia di Taiwan Kena Denda Rp139 Juta
- 230 Juta Anak Perempuan "Disunat", UNICEF: Ini Membahayakan Nyawa
Baca Juga
“Kami sudah diskusi dengan WHO, Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), bahwa penyakit mulut dan kuku ini memang domainnya ada di hewan. Jadi hampir tidak ada yang loncat (menular) ke manusia,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Senin (9/5).
Menkes menambahkan, virus yang menyerang hewan ini berbeda dengan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang ditularkan hewan kelelawar ke manusia, maupun flu babi dan flu burung.
“Khusus untuk (penyakit) mulut dan kuku, virus ini memang adanya hanya di hewan yang berkuku dua, jadi sangat jarang yang meloncat ke manusia. Jadi tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya,” kata Menkes.
- Pantau Perkembangan Covid-19 Pascalebaran, Menkes: Kita Tunggu 20-25 Hari ke Depan
- Tercatat 15 Suspek Hepatitis Akut di Indonesia, Menkes: Jaga Kebersihan Diri
- Sero Survei Tunjukkan Antibodi Covid-19 Masyarakat Indonesia Capai 99,2 Persen