Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muara Enim melakukan penyusunan dokumen kajian risiko bencana dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD), Selasa (11/10/2022).
- Dibawah Pelindo II, Pelabuhan Boom Baru Palembang Dua Tahun Berturut Dapat Proper Merah
- Wong Kito Ganjar Latih Cara Pembibitan Sawit Unggul untuk Warga Muba
- Cerita Sedih Buruh Tani di OKU Timur, Terpaksa Jual Rumah Demi Biaya Berobat
Baca Juga
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra H Emran Tabrani mengatakan, Selain itu, turut hadir Kepala BPBD Kabupaten Muara Enim H, FGD bertujuan untuk menghasilkan dokumen KRB Kabupaten Muara Enim tahun 2023 hingga 2027 yang real dan akurat.
Mengingat nantinya dokumen tersebut akan dijadikan acuan untuk memetakan dan meminimalisir risiko bencana serta sebagai referensi untuk perencanaan pembangunan ke depan.
"Jadi, berikan data yang benar-benar valid kepada Tim Tenaga Ahli UNSRI karena dokumen KRB, ini akan menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Muara Enim dalam jangka waktu lima tahun ke depan, ini penting,” ujar dia.
Selain itu, Emran juga mengatakan tujuan suatu pembangunan daerah adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, akan tetapi fakta di lapangan masih ada beberapa pembangunan yang menimbulkan bencana.
“Sebut saja contohnya pembangunan jalan ataupun siring, tanpa kita sadari atau tanpa kajian yang matang justru dapat menyebabkan bencana banjir dan longsor. Sekali lagi agar setiap pembangunan harus melalui kajian yang matang dan memerhatikan risiko akan terjadinya bencana,” tandas dia.
- Dikelola oleh Powerindo Chemicals, Limbah Air Asam Tambang PT BAS Masih Cemari Sungai Enim, Aktivis Desak Cabut Izin Usaha!
- Tujuh Bulan Buron, Pencuri Mobil Warga PALI Tertangkap
- 82 Peserta Ikuti Seleksi Panwascam di Muara Enim