Kendatipun banyak pihak yang mendorongnya untuk kembali maju di perhelatan Pilkada Serentak 2020, Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) H Kuryana Azis mengaku mempertimbangkan banyak hal.
- Capaian Pajak Daerah Sumsel Tak Capai Target, Ini Alasannya
- Polisi Berhasil Ringkus Dua Buronan Bobol Rumah di Baturaja
- Terpantau 1.044 Titik Api, Sumsel Kembali Dikepung Asap, Udara Palembang Masuk Kategori Berbahaya
Baca Juga
Ya. Dirinya tak ingin konyol dalam pertarungan memperebutkan Kursi OKU Satu untuk kali kedua di pesta demokrasi lima tahunan sekali ini.
“Ya, kalau hanya menyampaikan ingin nyalon itu gampang. Tapi kan kita harus tahu konsekuensinya. Makanya saya berpikir lebih jauh,” ujarnya, Minggu (28/6/2020).
Untuk itu, selain meminta saran dan masukan dari keluarga besarnya, suami dari Hj Badiar Dewi itu juga melakukan survey terhadap dirinya sendiri. Apakah ia masih pantas maju lagi dan diterima masyarakat.
“Ya, bagian dalam sebuah pencalonan, kta harus ada survei. Sehingga ada landasan. Kalau nyalon-nyalon bae dak ada landasan, itu konyol,” cetus dia.
Luar biasanya, Kuryana mengklaim dari tiga kali survei, namanya selalu berada di posisi puncak dan persentasenya diatas rata-rata.
“Artinya dalam tiga kali survei, saya masih diinginkan masyarakat,” katanya.
Nama Johan pun ia sebut beriring-iringan dengan dirinya. “Artinya, survei kami berdua tidak jauh. Dan jika digabungkan jadi satu menjadi sebuah kekuatan yang besar,” imbuh dia.
Meski begitu, nama lain yang dikutsertakan dalam survei juga banyak. Seperti halnya calon-calon yang beredar selama ini.
“Yang jelas survei saya di atas 50 persen. Itu aja. Saya dak mau nyebutkan detail. Nanti dikatakan sombong pula,” selorohnya.
Pernyataan Kuryana itu diamini oleh Johan Anuar. Ia bahkan menimpalinya dengan komentar yang bernada kelakar di hadapan wartawan.
“Kalau dibahas peta survey, Pak Kuryana sudah menyampaikan bahwa hasil surveinya 50 persen keatas. Artinya sudah cukup tinggi. Namun setelah pasangan Kuryana dan Johan Anuar disurvei, persentasenya menjadi 130 persen,” kelakar Johan disambut tawa hadirin.
Tentu saja, jumlah itu gak ada. Karena melampaui persentase yang ada. Artinya, disini Johan hanya memberi sinyal, bahwa jika Kuryana dan dirinya berpasangan, itu akan menimbulkan kekuatan besar. “Pilkada selesai. Pacak-pacak sing ade lawan (bisa-bisa gak ada lawan),” selorohnya lagi. [ida]
- Pembangunan Pasar Cinde Mangkrak, Gubernur Sumsel Minta BPN Batalkan HGU Investor
- Bangun Pabrik Beras Modern, Bupati OKU Timur Minta Bulog Perhatikan Soal Limbah
- Apel Pagi Ditiadakan, Jam Kerja ASN di OKU Timur Berubah