Capaian Pajak Daerah Sumsel Tak Capai Target, Ini Alasannya

ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Realisasi pajak daerah di Sumsel di Januari belum berjalan optimal. Sepanjang Januari, pajak daerah yang berhasil dikumpulkan dari masyarakat baru mencapai Rp281 miliar atau sekitar 7,63 persen dari target tahunan Rp3,68 triliun. Capaian tersebut masih lebih rendah dari target bulanan yang mencapai 8,33 persen.


“Kalau dari target bulanan memang lebih kecil. Tapi, capaian ini cukup tinggi mengingat tidak ada program keringanan seperti akhir tahun lalu,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumsel, Neng Muhaiba melalui Kabid Pajak, Emi Surahwahyuni saat dibincangi, Rabu (2/2).

Dijelaskan Emi, capaian pajak disumbang oleh lima sektor. Diantaranya, pajak kendaraan bermotor (PKB) yang mencapai Rp92,66 miliar atau 9,25 persen dari target Rp1,002 triliun. Lalu, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Rp89,6 miliar atau 9,24 persen dari target Rp970 miliar. Sektor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) mencapai Rp98,7 miliar atau 8,7 persen dari target Rp1,13 triliun.

Sementara untuk PAP (pajak air permukaan) dan pajak rokok di Januari ini masih nol. Hal itu, katanya, memang belum dilakukan penghitungan di awal tahun.  “Makanya, realisasi secara keseluruhan belum mencapai target bulanan,” ungkapnya.

Menurut Emi, melihat angka capaian tersebut, kesadaran masyarakat Sumsel untuk menunaikan kewajibannya membayar pajak sudah cukup tinggi. Keringanan pembayaran pajak khususnya di sektor PKB dengan penghapusan denda dan pokok pajak membuat masyarakat lebih disiplin melunasi pajak kendaraannya.

“Selain itu, kami juga terus mempermudah cara pembayarannya dengan membuka UPTB baru serta mobil samsat keliling,” pungkasnya.