Solar Langka, Petani di Wilayah Ini Kesulitan Panen Padi

Sejumlah petani di Kabupaten Lebong tengah melakukan panen padi menggunakan mesin. (ist/rmolsumsel.id)
Sejumlah petani di Kabupaten Lebong tengah melakukan panen padi menggunakan mesin. (ist/rmolsumsel.id)

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kabupaten Lebong tidak hanya menyebabkan antrean kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Tapi juga menghambat kegiatan panen padi yang dilakukan petani. 


Pasalnya, dalam antrean juga ikut mengantre sejumlah petani yang ingin membeli solar untuk menggerakkan mesin erek atau mesin perontok padi. 

Seperti yang diungkapkan salah satu pemilik mesin erek, warga Ujung Tanjung I Kecamatan Lebong Sakti, Kosma Herawati (45) mengatakan, sulitnya mendapatkan solar di SPBU sudah terjadi sejak dua pekan terakhir ini. Setiap kali datang ke SPBU persediaan solar sudah habis.

"Kalau pakai jerigen dibatasi maksimal beli Rp 50 ribu," ujar Kosma kepada RMOLBengkulu, pada Jum'at (25/3).

Akibat aturan ini, lanjut dia, petani tidak bisa maksimal mengoperasikan alat pertaniannya. Seperti mesin diesel untuk perontok padi, mengalirkan air, dan mesin traktor untuk membajak sawah.

"Kalau belinya disuruh pakai mobil kan tidak semua petani punya mobil. Kalau kita tidak dapat solar ya nggak bisa garap sawah," bebernya.

Senada disampaikan petani lainnya, Khairul warga Pelabuhan Talang Liak. Petani di wilayah Kecamatan Bingin Kuning ini juga mengaku kesulitan membeli solar.

Menurut dia, bukan hanya petani yang mengeluhkan penolakan pembelian solar menggunakan jerigen oleh SPBU. Pemilik mesin erek (mesin panen padi) juga resah akibat kebijakan tersebut.

"Kalau di eceran itu sulit. Jadi, harus ngantri di pom (SPBU) langsung," sambungnya.

Baik Kosma maupun Khairul berharap instansi terkait memberikan kelonggaran kepada petani dalam pembelian solar. Sebab bahan bakar ini sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional alat pertanian.

"Kita belinya kan hanya untuk operasional alat pertanian. Bukan buat ditimbun," timpal Khairul lagi.

Terpisah, Waka II DPRD Lebong, Popi Ansa meminta OPD teknis untuk segera mencarikan solusi. Sebab, saat ini Lebong sedang menghadapi musim panen padi.

"Ini penting karena menyangkut orang banyak. Kita minta segera untuk dicarikan solusi. Jika perlu, libatkan stake holder terkait," singkatnya.